SAUH BAGI JIWA
“Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.” (Yak. 1:6-7)
“Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.” (Yak. 1:6-7)
‘Iman’ adalah aset yang paling berharga dari umat Kristen. Agama Kristen sangat menekankan pentingnya ‘iman’. Bagi banyak orang, kepercayaan mungkin seperti sebuah bentuk transaksi; mereka akan mempersembahkan materi dan harta kepada dewa-dewa untuk mendapatkan imbalan kesejahteraan. Namun Allah yang benar adalah Roh, dan barangsiapa menyembah-Nya haruslah menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran, dengan iman percaya kepada-Nya, dan dengan demikian Allah memberkatinya.
Raja Salomo pernah berkata: “Tetapi siapa yang mampu mendirikan suatu rumah bagi Dia, sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Dia? Dan siapakah aku ini, sehingga aku hendak mendirikan suatu rumah bagi Dia, kecuali sebagai tempat untuk membakar korban di hadapan-Nya?” (2Taw. 2:6). Allah yang palsu hanya berada di suatu tempat atau daerah saja, berada di tempat buatan tangan manusia. Tetapi Allah yang benar menciptakan alam semesta dan segala isinya. Allah memenuhi segala sesuatu, berada di segala tempat, dan mahakuasa, bahkan langit yang mengatasi segala langit tidak dapat memuat Dia. Karena itu Dia tidak memerlukan orang memberi sesuatu kepada-Nya dalam menyembah-Nya.
Hanya satu hal yang Tuhan minta, yaitu ‘iman’! Hanya dengan iman orang bisa mendapat berkat dari surga. Berdoa saja tidak akan mendatangkan berkat dari Allah, melainkan doa yang penuh iman, yang sama sekali tidak bimbang, akan mendatangkan kasih karunia dari atas. ‘Iman’ laksana pipa penghubung antara Allah dengan kita. Melalui saluran ini, permohonan kita dapat sampai kepada Allah, dan Allah pun akan menjawab kita dengan belas kasihan-Nya melalui jalur yang sama.
Perwira dari Kapernaun memiliki iman yang demikian besar, sehingga dia percaya bahwa Tuhan Yesus tidak perlu datang ke rumahnya, Yesus cukup mengatakan satu kata saja dapat menyembuhkan sakit lumpuh hambanya. Maka Tuhan pun menyelamatkan hamba perwira itu karena imannya.
Empat orang yang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidurnya memohon penyembuhan dari Yesus. Iman mereka demikian besar sehingga sewaktu mereka terhalang oleh banyaknya orang, mereka rela naik ke atap rumah dan membongkar atap itu, dan menurunkan orang lumpuh itu dengan tempat tidurnya ke depan Tuhan Yesus. Tuhan melihat iman mereka, lalu menyuruh orang lumpuh itu bangun, mengangkat tempat tidurnya dan berjalan.
Tanpa iman, orang tidak akan menerima sesuatu dari Tuhan! Mereka yang menerima anugerah mengherankan, semua adalah yang beriman besar. Iman adalah satu-satunya jalan menuju sorga, kiranya kita selalu ingat ucapan Tuhan Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (Mrk. 9:23)