SAUH BAGI JIWA
“Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” (Mzm. 46:11)
“Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” (Mzm. 46:11)
Latar belakang Mazmur pasal 46 ini adalah saat Hizkia menjadi raja di negeri Yehuda. Waktu itu tentara Asyur datang menyerang Yerusalem, keadaanya sangat genting. Tampillah juru minuman agung Asyur ke depan mengatai Yehuda dan menghina TUHAN Israel. Menghadapi musuh yang sangat kuat itu, raja Hizkia sangat susah dan kuatir, dia pun terus berdoa memohon pertolongan TUHAN.
Ketika Hizkia kemudian berdiam, dia dapat dengan sungguh-sungguh berdoa memohon penyelamatan TUHAN, lalu tanpa mengirim tentara menghadapi musuh. Dia sendiri pun tidak perlu maju bersama tentaranya, hanya berdiam saja menyaksikan perbuatan TUHAN. Malam itu, TUHAN mengirim malaikat membunuh 185 ribu tentara Asyur di perkemahan mereka. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka, dan raja Asyur terpaksa mengundurkan diri ke negerinya. Demikianlah TUHAN melepaskan bani Yehuda dari kepungan musuh. Lalu TUHAN berfirman kepada umat pilihan-Nya: “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”
Peristiwa sejarah ini mengajarkan kita sebagai umat Kristen, akan pentingnya setiap hari meluangkan waktu untuk berdiam, berdoa dan menyempurnakan rohani! Sama seperti ketika Hizkia berhadapan dengan musuh yang sangat kuat, dia hanya dengan diam berdoa berserah kepada TUHAN, maka TUHAN menigirim malaikat membunuh musuh-musuhnya, dan melepaskan negerinya dari serangan musuh.
Hari ini kita sangat beruntung karena tidak berada di suasana perang. Tetapi dunia sekarang adalah dunia yang sangat sibuk dan penuh dengan persaingan. Setiap orang harus memikul beban hidup yang sangat berat. Umat kudus zaman dahulu dengan berdiam dapat menyaksikan perbuatan TUHAN, hari ini kita pun harus berdiam agar dapat melihat TUHAN.
Dengan diam kita beristirahat memulihkan kekuatan fisik; dengan diam kita menghilangkan ketegangan otak; dengan diam kita melepas lelah; dengan diam kita boleh mendapat perhentian yang sungguh. TUHAN menetapkan hari Sabat agar setiap pekan kita datang ke gereja menguduskan Sabat-Nya dan beribadah menyembah-Nya. Ini bukanlah belenggu seperti anggapan orang yang tidak percaya, melainkan suatu kelepasan yang memberi kita kekuatan baru.
Walaupun setiap pagi murid-murid sibuk pergi ke sekolah, karyawan sibuk pergi ke kantor, pedagang sibuk mengantar barang, pekerja sibuk bekerja di proyek, ibu rumah tangga sibuk belanja ke pasar, bahkan orang tua pun sibuk berolah raga di taman. Mungkin engkau pun termasuk orang yang sibuk itu. Namun ingatlah, walaupun jalan-jalan raya penuh lalu lalang kendaraan dan manusia, dan semua orang sibuk ke mana-mana, engkau harus diam, biarkan TUHAN memenuhi hatimu!
Tuhan Yesus berfirman: “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” Ini adalah berita yang penuh kasih namun berwibawa. Hanyalah dengan melepaskan semuanya, agar rohani diam dan beroleh ketenangan, engkau dapat berhadapan dengan Allah, dapat mendengar seluruh pesan firman-Nya.