SAUH BAGI JIWA
“Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu—yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api—sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.” (1 Petrus 1:7)
“Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu—yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api—sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.” (1 Petrus 1:7)
Hidup dalam lingkungan yang damai dan nyaman adalah impian semua orang percaya. Namun kehidupan seperti itu terasa seperti sebuah tanaman yang tumbuh di sebuah rumah kaca, yang membuatnya tidak dapat tumbuh lebih besar. Di sisi lain, keadaan-keadaan sebaliknya seperti kekurangan, penyakit, penderitaan, penganiayaan dan mara bahaya sudah barang tentu tidak diinginkan orang. Namun kita harus menyadari, bahwa keadaan-keadaan tidak enak seperti ini adalah kesempatan untuk mendewasakan karakter rohani kita.
Sebuah peribahasa tua mengungkapkan bahwa sebatang pohon tidak dapat berdiri dengan kokoh bila tidak pernah digoyang angin. Akar iman tidak dapat tumbuh dengan dalam dan erat bila tidak pernah diuji oleh badai. Lukas 8:15 mengajarkan kita bahwa benih yang jatuh di tanah yang baik akan tumbuh dengan akar yang kuat; tanaman yang tumbuh dari benih itu dapat bertahan menghadapi kenyataan keras kehidupan, dan menghadapi itu semua, tanaman itu masih dapat menghasilkan buah. Iman yang berakar dengan kuat akan tetap bertahan walaupun ditiup dan digoyang angin dan hujan.
Ibrani pasal 11 mencatat kesaksian-kesaksian mereka yang mempunyai keteguhan hati dan iman yang berakar dapat melewati ujian-ujian api yang menyala-nyala. Karena kita diliputi dengan begitu banyak kesaksian-kesaksian ini, kita harus belajar untuk mengarahkan mata kita kepada Yesus, pencetus dan pemelihara iman kita, dan berlari tanpa henti dalam perlombaan yang ada di depan kita.
Perjalanan iman di dunia adalah seperti berlayar ke laut dalam. Kita tidak dapat mengharapkan laut akan tenang-tenang saja dan angin bertiup sepoi-sepoi. Sebagai orang Kristen, kita harus memohon kepada Tuhan kita untuk memberikan iman yang dapat bertahan menghadapi ujian dan pencobaan. Perjalanan iman juga seperti mendaki gunung terjal. Janganlah kita gentar melihat jalan curam yang tampaknya berbahaya. Namun kita dapat berdoa kepada Tuhan untuk menguatkan hati kita, sehingga kita dapat terus mendaki hingga ke puncak iman kita.
Mungkin pada hari ini Anda sedang mengalami ujian yang berat, yang belum terjawab walau telah berdoa berjam-jam lamanya. Anda mungkin mungkin merasa letih dalam iman. Bila demikian, cobalah untuk tidak memohon Yesus mengubah keadaan itu. Sebaliknya, mohonlah kepada-Nya untuk memberikan Anda iman untuk menerima badai dalam hidup Anda. Tuhan telah memilih Anda dan menguji Anda agar setelah diuji, iman Anda menjadi lebih bernilai daripada emas.