SAUH BAGI JIWA
“Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum” (Amsal 11:25)
“Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum” (Amsal 11:25)
Tuhan menghendaki agar kita menjadi orang yang murah hati, suka memberi dan berbagi dengan orang lain, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Ketika Tuhan memberkati kita, kita pun harus menyalurkan berkat itu dan bukan hanya menyimpannya bagi diri sendiri.
Jika kita renungkan, ada banyak berkat yang akan kita peroleh dari memberi. Ada perasaan sukacita yang berbeda saat kita dapat memberi atau membantu orang lain daripada saat kita menerima sesuatu dari orang lain. Jika kita bisa memberi, kita seperti mempunyai lebih banyak daripada orang lain. Kita bisa memberi karena Tuhan telah memberkati kita.
Tuhan juga telah berjanji bahwa Dia akan membalas setiap perbuatan kita. Ketika kita banyak memberi berkat, kita akan diberi kelimpahan. Karena itu, kita tidak perlu kuatir menjadi berkekurangan jika kita banyak memberi.
Berkat apa saja yang dapat kita berikan kepada orang lain? Sesungguhnya, Tuhan telah memberkati kita dengan banyak hal. Orang yang diberkati secara materi dapat berbuat amal untuk membantu orang-orang miskin. Jemaat di Filipi banyak membantu pelayanan Paulus. Kita pun bisa membantu saudara saudari seiman kita yang memerlukan, baik secara langsung maupun melalui badan diakoni gereja.
Selain berkat materi, ada berkat lain yang bisa kita bagikan, yaitu berkat rohani. Mungkin ada di antara kita yang memiliki kemampuan untuk mengajar atau memberikan nasihat. Di sekitar kita banyak orang yang menghadapi masalah dan tekanan hidup, yang mungkin memerlukan saran atau nasihat kita. Kita juga bisa menyaksikan tentang kebaikan Tuhan dan kasih-Nya kepada orang-orang yang sedang putus asa dan lemah iman agar mereka dikuatkan. Ketika kita membaca atau mendengar firman Tuhan dan merasa diberkati olehnya, kita bisa membagikan kabar baik ini kepada orang lain sehingga mereka juga dapat merasakan sukacita rohani yang kita rasakan.
Jika kita memiliki suatu talenta, kita dapat mengambil bagian dalam pekerjaan kudus. Misalnya, talenta untuk menulis. Menulis renungan dapat dijadikan sarana untuk membagikan berkat rohani kepada sesama karena bisa membuat orang lain terhibur, terbangun dan dikuatkan imannya melalui tulisan-tulisan tersebut. Kita sering mendengar bahwa banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus karena membaca artikel-artikel rohani.
Jadi, kita harus membagikan berkat jasmani maupun rohani yang kita miliki dan menjadi saluran berkat bagi orang lain. Kita tidak sepatutnya menjadi orang yang hanya mementingkan diri sendiri. Sebaliknya, jadilah orang yang murah hati karena Bapa kita di surga murah hati. Seperti dituliskan di dalam Matius 5:7, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” Kepada orang yang murah hati, Allah berjanji akan memberikan lebih banyak daripada apa yang telah mereka berikan. Itulah sebabnya orang yang murah hati berbuat baik kepada dirinya sendiri (Amsal 11:17a). Semakin murah hati, semakin banyak berkat yang akan kita terima. Kiranya Allah membantu kita agar bisa menjadi orang yang murah hati.