SAUH BAGI JIWA
“Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak, tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua” (Amsal 5:3-4)
“Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak, tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua” (Amsal 5:3-4)
Kemajuan teknologi internet berkembang sangat pesat, terutama pada masa pandemi Covid-19 ini. Saat ini, banyak kegiatan dilakukan secara daring, seperti kegiatan belajar mengajar, seminar, bekerja dan belanja dilakukan secara online. Namun, ada sisi gelap dari aktivitas daring ini, salah satunya adalah cyber affairs, yaitu perselingkuhan yang dilakukan secara online.
Penulis kitab Amsal, Raja Salomo, dalam Amsal 5:1-14 mengingatkan orang-orang muda mengenai bahaya perselingkuhan. Selingkuhan kita memang akan terlihat lebih menarik daripada pasangan kita sendiri. Seperti dikatakan oleh Salomo, “…[B]ibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak.” Sebutan “perempuan jalang” dalam bahasa Ibrani tidak hanya berarti perempuan yang menjual diri, tetapi juga “orang yang asing” atau “orang awam” yang mengacu pada orang yang bukan pasangan yang sah dalam pernikahan. Pada awalnya perselingkuhan itu akan terasa menyenangkan, tetapi, hal itu lama-kelamaan akan menghancurkan kehidupan kita, sampai akhirnya kita menyesal karena tidak bisa mengubah keadaan.
Sebuah survei yang dilakukan oleh psikolog dari Universitas Tennessee Knoxville menyatakan bahwa pada masa pandemi Covid-19 ini tingkat stress semakin tinggi karena orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, yang dikenal dengan istilah “work from home”. Anehnya, karena menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama-sama, banyak orang malah merasa tidak harmonis dengan pasangannya. Perkembangan teknologi yang memfasilitasi pertemuan secara daring (online meeting) ternyata memberikan ruang bagi semakin tingginya angka perselingkuhan. Selain itu, ditemukan pula data bahwa jumlah orang yang mendaftarkan diri di situs kencan online meningkat berkali-kali lipat dibandingkan sebelum masa pandemi. Sebuah survei dari sebuah aplikasi kencan online menemukan bahwa 55% dari total responden melakukan perselingkuhan secara online. Hal ini adalah ancaman bagi semua orang, termasuk bagi orang-orang percaya.
Berhati-hatilah ketika kita merasa lebih nyaman berkomunikasi secara daring dengan teman lawan jenis ketimbang berbincang-bincang dengan pasangan kita sendiri. Waspadalah ketika kita merasa lebih tertarik melihat media sosial mereka dibandingkan melihat pasangan kita sendiri. Dalam Matius 5:27-28, Tuhan Yesus mengingatkan bahwa perzinahan bukan diukur dari tindakan, tetapi dari dalam hati. Jangan sampai kemudahan dalam hidup justru membawa kita jatuh ke dalam dosa. Cyber affairs adalah ancaman nyata dalam kehidupan pernikahan saat ini.