SAUH BAGI JIWA
“Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati” (Amsal 11:2)
“Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati” (Amsal 11:2)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “harga diri” diartikan sebagai kesadaran akan berapa besar nilai yang diberikan kepada diri sendiri. Tetapi ketika seseorang ditanya tentang harga dirinya, mungkin akan kesulitan menjawab berapa harganya. Banyak orang menghargai dirinya terlalu tinggi dan hanya sebagian kecil dengan harga rendah. Namun baik tinggi maupun rendah pada umumnya tidak ada orang yang rela saat harga dirinya direndahkan orang lain.
Dalam sebuah peribahasa “daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah”, menjelaskan bahwa adalah lebih baik mati daripada hidup menanggung rasa malu. Itulah sifat umum manusia, yang rela mati demi harga diri.
Ada sebuah cerita tentang sekawanan domba dari utara menuju selatan yang bertemu dengan sekelompok domba dari selatan menuju utara. Mereka bertemu di tengah jalan setapak selebar satu domba. Di kanan-kiri mereka adalah tebing dan jurang tinggi, bagaimana mereka bisa lewat?
Saat domba dari selatan merebahkan badannya, maka domba dari utara bisa berjalan menuju selatan dengan menginjak-injak tubuh kawanan domba dari selatan. Ini mengajarkan kita akan sebuah pelajaran berharga tentang mengalah untuk menang bersama-sama. Saat seseorang mempertahankan harga diri, maka permasalahan akan sulit diselesaikan. Tapi saat seseorang mau merendahkan dirinya, maka masalah lebih mudah diselesaikan.
Selamat beraktivitas, Tuhan memberkati.