SAUH BAGI JIWA
“Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.” (Matius 7:25)
“Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.” (Matius 7:25)
Ahli bangunan yang bijak mempertimbangkan berbagai kemungkinan seperti gempa, badai, hujan, dan sebagainya, agar orang yang tinggal di dalamnya tetap aman dan nyaman. Begitu juga orang yang membangun iman, baginya Tuhan Yesus berkata, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Mat 16:24). Orang yang menerima dan percaya kepada Tuhan Yesus, ia tidak lagi milik dunia, sehingga dunia membencinya. Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Peringatan-peringatan ini tidak dimaksudkan untuk menakuti kita, tetapi agar kita mempersiapkan diri dan waspada, rendah hati dan bersandar kepada Tuhan. Yesus pernah berkata kepada murid-murid bahwa semuanya ini Ia katakan, supaya apabila datang saatnya, mereka dapat ingat bahwa Ia telah mengatakannya kepada mereka. Dan sekarang juga Ia mengatakannya kepada mereka sebelum hal itu terjadi, supaya mereka percaya, apabila hal itu terjadi, supaya mereka beroleh damai sejahtera dalam Tuhan. Dalam dunia mereka menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hati sebab Tuhan telah mengalahkan dunia (Yoh 16:29-33).
Jadi ingatlah, bahwa kita semua akan diuji, karena setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya. Kita harus senantiasa saling mendoakan dan meneguhkan dalam penderitaan dengan bersandar pada Tuhan yang memberikan kekuatan, dan tidak meninggalkan batu karang yang kokoh ini sampai kita menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Walaupun dilanda berbagai macam ujian, rumah yang berdasarkan batu karang akan tetap berdiri teguh. Pada akhir zaman, Allah akan menghakimi dengan adil. Orang yang setia memegang perintah-Nya akan menerima mahkota kemuliaan. Kita telah memperoleh hidup yang penuh dengan pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kita. Karena itu, marilah dengan rendah hati, lemah lembut, dan kudus, menerima pengajaran Tuhan, dan menjalankannya dalam kehidupan kita.
Selain itu, dalam segala hal hendaklah kita menginginkan yang baik, tidak gentar menghadapi kendala, cemooh, ejekan, bahkan kekerasan, dan menjadi orang Kristen yang memegang teguh prinsip Kristus, bersandar pada Roh Kudus, senantiasa melatih diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Jadi bagaimana kita menghadapi ujian dalam hidup? Dalam surat Kolose 3:8-10, rasul Paulus mengingatkan para pembaca, “Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.” Inilah yang dimaksud dengan membangun rumah di atas batu karang, berjerih lelah menempatkan dasar itu, dan akhirnya menerima janji Allah yang kekal.