SAUH BAGI JIWA
Ia merobohkan segala mezbah dan tiang berhala, meremukkan segala patung pahatan serta menghancurluluhkannya, dan menghancurkan semua pedupaan di seluruh tanah Israel. Sesudah itu ia kembali ke Yerusalem. (2 Tawarikh 34:7)
Ia merobohkan segala mezbah dan tiang berhala, meremukkan segala patung pahatan serta menghancurluluhkannya, dan menghancurkan semua pedupaan di seluruh tanah Israel. Sesudah itu ia kembali ke Yerusalem. (2 Tawarikh 34:7)
Pekerjaan adalah sumber penghidupan kita. Dengan bekerja, kita memperoleh pendapatan untuk membeli makanan, pakaian, rumah dan semua yang kita butuhkan. Sejak usia muda, manusia dididik untuk memiliki keterampilan agar dapat bekerja. Manusia dituntut untuk bekerja dengan bertanggung jawab dan menyenangkan majikannya. Pekerja yang bertanggung jawab dan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik akan dipuji tuannya dan orang-orang di sekitarnya.
Tuhan tidak pernah memandang rendah setiap pekerjaan yang kita lakukan untuk-Nya. Ia berkenan apabila kita melakukan kehendak-Nya dengan setia. Terlebih lagi, jika kita dapat mengesampingkan kenyamanan kita demi mengutamakan kehendak Allah.
Sejak kecil, Yosia dipercayakan oleh Allah suatu peran yang sangat penting. Yosia harus memimpin umat pilihan Tuhan, memastikan umat-Nya tidak berpaling dari Allah dan menaati kehendak Tuhan dalam hidup mereka. Yosia harus membangun kerajaannya sedemikian rupa sehingga orang-orang hidup dalam lingkungan yang membangun iman mereka kepada Tuhan. Penyembahan berhala atau korban kepada allah asing yang melanggar hukum tidak boleh ada di dalam tembok Israel. Keadilan ditegakkan untuk mengingatkan orang-orang agar menahan diri dari melakukan kejahatan. Sebagai raja, ini adalah tanggung jawab Yosia. Dia diurapi atau ditahbiskan untuk memegang jabatan suci dari Tuhan. Mempertahankan kekudusan Israel adalah pekerjaan yang gagal dilakukan oleh raja-raja sebelum Yosia. Pekerjaan ini sekarang ada di pundak Yosia. Saatnya dia bekerja.
Yosia melakukan semua yang diperlukan untuk memulihkan Israel. Dia membersihkan semua tempat tinggi dari dewa-dewa palsu dan mezbahnya. Yosia menghancurkan patung-patung sembahan sehingga rakyat tidak dapat berbuat dosa dengan melayani patung-patung ini. Dia membakar tulang-tulang imam palsu dan menaburkan debunya di atas orang-orang yang mempersembahkan korban kepada mereka. Dia memberikan contoh yang menakutkan bagi Israel tentang apa yang akan terjadi kepada orang-orang berdosa yang berani menentang Tuhan. Yosia menunjukkan dengan sangat jelas bahwa dia membenci praktik penyembahan berhala dan tidak akan membiarkan praktik ini merajalela dalam kerajaannya. Dengan demikian, orang-orang Israel akan kembali kepada Tuhan yang benar dan meninggalkan dosa-dosa mereka sebelumnya.
Setelah Yosia melakukan semua pekerjaannya, ia kembali ke Yerusalem (2Taw 34:7). Yosia kembali ke rumahnya setelah selesai melakukan semua yang harus dilakukan. Ini menjadi teladan yang sangat baik dari seorang hamba yang bertanggung jawab dan berusaha untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang telah diberikan tuannya kepadanya. Yosia mengesampingkan kenyamanan, keinginan dan kemewahannya sendiri dengan meninggalkan keluarga dan rumahnya untuk pergi ke berbagai kota di Israel untuk melakukan kehendak Tuhan. Pelayanan semacam ini juga terlihat dari rasul-rasul gereja mula-mula, seperti Paulus. Mereka merelakan kenyamanan pribadi mereka dan kesenangan dunia demi mempersembahkan hidup mereka sebagai korban yang hidup bagi Tuhan.
Sebagai hamba Tuhan, kita harus belajar menempatkan pekerjaan Tuhan sebagai hal terpenting dalam hidup kita, serta menjalankan pekerjaan itu dengan penuh tanggung jawab. Kita harus setia melakukannya sampai akhir hayat kita. Kita tidak perlu kuatir karena Tuhan Yesus yang telah melayakkan kita untuk melakukan pekerjaan-Nya. Dia pasti akan melindungi kita dalam kasih karunia-Nya sampai akhir hidup kita.