SAUH BAGI JIWA
“Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.” (2 Timotius 1:13)
“Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.” (2 Timotius 1:13)
Sesungguhnya Tuhan tidak membutuhkan siapa pun. Tetapi, mengapa Tuhan mencari seseorang dan kita harus menjadi orang tersebut? Tuhan membutuhkan umat yang dapat dipercaya, seperti yang difirmankan-Nya, “[Y]ang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.” (Ibr 3:2). Sama seperti Yesus yang setia kepada Bapa dan seperti Musa yang setia kepada Tuhan, inilah jenis umat yang dibutuhkan Tuhan.
Selama 40 tahun, Tuhan menggunakan Musa untuk memimpin bangsa Israel. Musa berlaku setia sehingga Tuhan berbicara langsung kepadanya. Banyak nabi mendapat nubuat, tetapi Musa dengan imannya dapat berbicara langsung dengan Tuhan. Inilah hamba yang berkenan kepada Tuhan.
Jika kita tidak setia dan tidak melakukan sesuatu dengan baik dan benar, bagaimana mungkin Tuhan akan menggunakan kita untuk tujuan-Nya? Tuhan mengawasi kita setiap waktu. Oleh karena itu, kita harus menjadi hamba yang setia, seperti Musa dan Paulus. Paulus dipercaya untuk melakukan tugas pelayanan (1Tim 1:12). Jika Paulus tidak setia, Tuhan tidak akan memakainya.
Selain kesetiaan dalam melayani Tuhan, kita juga harus patuh terhadap ajaran Tuhan. Seperti yang difirmankan Allah, “Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.” (2Tim 1:13). Hamba Tuhan harus patuh terhadap ajaran Tuhan dan tidak menyimpang.
Terkadang setelah beberapa tahun kita melayani Tuhan, kita mulai kendur dalam melaksanakan ajaran Tuhan. Hal ini menunjukkan ketidaksetiaan terhadap ajaran Tuhan. Mungkin apa yang kita dengar saat ini sudah pernah didengar sebelumnya, tetapi ini bukanlah hal yang utama. Hal yang terpenting adalah apakah kita telah hidup sesuai dengan ajaran Tuhan itu. Inilah yang harus kita ingatkan satu sama lain.
Firman Tuhan berkata, “Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima. Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini. Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi aku akan berusaha, supaya juga sesudah kepergianku itu kamu selalu mengingat semuanya itu.” (2Ptr 1:12-15). Inilah sebabnya kita harus saling mengingatkan satu sama lain.
Petrus mengetahui bahwa jemaat sudah pernah mendengar hal ini sebelumnya. Tetapi Petrus tetap mau terus mengingatkan mereka agar tetap ingat pada ajaran Tuhan meskipun setelah ia meninggal. Dari sini kita dapat belajar bahwa untuk menjadi umat yang dipakai oleh Tuhan, kita harus setia, patuh, dan selalu mengingat dan hidup dalam ajaran Tuhan.