SAUH BAGI JIWA
“Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb” (Hakim-hakim 3:9)
“Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb” (Hakim-hakim 3:9)
Di dunia ini ada berbagai macam tipe manusia. Ada yang dapat belajar dari kesalahan orang lain sehingga ia tidak melakukan kesalahan yang sama dan mendapatkan akibat yang sama. Tetapi ada juga orang yang tidak dapat belajar dari kesalahannya sendiri,dan terus menerus melakukan kesalahan yang sama.
Bangsa Israel tidak belajar dari kesalahan nenek moyang mereka. Mereka terus melakukan kesalahan yang sama. Mereka memberontak kepada Tuhan, meninggalkan dan melupakan Tuhan untuk mengikuti allah-allah lain. Sampai akhirnya murka TUHAN bangkit dan mereka dihukum. Barulah mereka sadar dan berseru minta pertolongan kepada Tuhan.
Tuhan kita sangat baik, jika kita bertobat dan berseru maka Ia akan mengulurkan tangan-Nya. Saat bangsa Israel ditindas oleh raja Aram-Mesopotamia selama delapan tahun, mereka berseru meminta pertolongan dari Tuhan. Tuhan pun membangkitkan seorang penyelamat bagi mereka. Ia adalah Otniel.
Otniel berarti singa Tuhan. Nama yang mempunyai arti yang kuat. Siapa yang tidak mengenal singa? Singa adalah hewan yang kuat, yang tidak takut. Otniel adalah singa Tuhan yang berarti ia tidak takut karena ia punya Tuhan.
Otniel juga merupakan orang yang berani dan berfokus pada tujuan. Saat Kaleb mengatakan siapa yang dapat mengalahkan dan merebut Kiryat-Sefer, maka ia akan memberikan anak perempuannya menjadi isteri bagi yang berhasil melakukannya. Otniel dengan penuh keyakinan, ia tampil dan merebut kota itu karena ia tahu inilah janji Tuhan, tanah yang dijanjikan Tuhan.
Saat kita mau melakukan sesuatu dan selalu berpikir, “Bagaimana jika aku kalah? Bagaimana jika aku terluka? Bagaimana jika aku tidak berhasil? Bagaimana ini dan itu?” Maka kita tidak akan dapat melakukan apa pun. Tidak ada usaha maka tidak akan ada hasil.
Saat Tuhan menunjuk kita untuk melakukan pekerjaan-Nya, janganlah kita undur dan berpikir bahwa kita tidak akan mampu melakukannya, kita tidak berhasil. Jadilah seperti Otniel, menjadi orang yang optimis, berani dan tidak takut melangkah karena tahu Tuhan besertanya. Tuhan berjanji akan menyertai kita asal kita tetap mendengarkan Tuhan, “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi” (Ul 28:1).
Saat kita melayani Tuhan janganlah melarikan diri karena kesulitan-kesulitan yang dihadapi, bahkan sampai meninggalkan pelayanan. Jika kita melarikan diri maka tidak akan menerima janji Tuhan. Jadilah orang yang progresif dan berani, karena Tuhan ada bersama dengan kita dan kita tidak sendirian.
Marilah kita semua berusaha untuk menjadi orang yang diutus Tuhan, untuk melakukan pekerjaan bagi kemuliaan nama Tuhan, seperti yang dikatakan dalam kitab Yesaya 6:8: “Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: ‘Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?’ Maka sahutku: ‘Ini aku, utuslah aku!’”
Jangan menyerah, jangan takut, yakin dan percayalah bahwa Tuhan akan berjalan bersama kita. Seperti yang tertulis dalam kitab 2 Korintus 2:14: “Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.”