SAUH BAGI JIWA
“Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada bintang bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.” (1 Korintus 15:41)
“Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada bintang bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.” (1 Korintus 15:41)
Keturunan Abraham akan dibuat sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut (Kej 22:17). Paulus menyatakan, “Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.” (Fil 2:15).
Umat di dunia seperti bintang-bintang dengan kemuliaan yang berbeda-beda. Namun, semuanya memancarkan terang Kristus. Matius mencatat: “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat 5:14,16). Roh Kudus menolong setiap umat untuk dapat membedakan yang baik dan yang buruk (ref. Yun 4:11).
Ada perbuatan yang memang baik, namun ada juga yang ‘kelihatannya’ baik. Yonadab berkata kepada Amnon, “Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: Izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan. Apabila ia menyediakan makanan di depan mataku, sehingga aku dapat melihatnya, maka aku akan memakannya dari tangannya.” (2Sam 13:5). Saran ini berujung dengan diperkosanya Tamar oleh Amnon (lihat juga ucapan Ribka kepada Yakub dalam Kej 27:6-13). Jadilah terang Kristus, bukan terang Pilatus.
Kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan bintang yang lain. Paulus bekerja lebih keras daripada mereka semua. Ada yang menghasilkan 10 mina, yang lain menghasilkan 5 mina (1Kor 15:10; Luk 19:13,15-18). Umat dengan hasil 10 mina tidak perlu tinggi hati; yang beroleh hasil 5 mina jangan iri hati.
Paulus mengingatkan, “[D]engan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.” (Flp 2:3; lihat juga Ef 4:2). Mari berlomba memancarkan terang Kristus secara maksimal hanya untuk memuliakan Bapa yang di sorga, bukan untuk menyombongkan diri atau menjadi yang paling hebat.
Saat kompas belum ditemukan, para nelayan yang melaut bisa mengetahui arah dari rasi bintang tertentu. Gugusan bintang yang membentuk formasi dapat memberikan petunjuk arah ketika mereka berangkat melaut dan saat mereka ingin pulang. Kumpulan umat Tuhan saat ini juga membentuk “formasi” tertentu untuk memberikan petunjuk kepada orang-orang yang masih berada di luar dan belum percaya kepada Allah.
Paulus menyatakan kepada Timotius, seorang pekabar Injil yang masih muda, “Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran.” (2Tim 2:24-25). Kehidupan umat pada zaman rasul juga memberikan gambaran bagaimana mereka memancarkan terang Kristus: “Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang.” (Kis 2:46-47).
Bintang yang satu berbeda dengan bintang yang lain, namun semuanya bersama-sama memancarkan terang Kristus. Setiap “bintang” bercahaya semata-mata untuk memuliakan Kristus, bukan yang lain.