SAUH BAGI JIWA
“Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya”—Yohanes 18:2
“Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya”—Yohanes 18:2
Kronologis ayat ini sebenarnya melanjutkan peristiwa saat Tuhan Yesus mengajak ketiga orang murid-Nya untuk berdoa bersama-sama dengan-Nya di Getsemani. Namun, ketiganya tertidur dan akhirnya Tuhan menegur mereka untuk berjaga-jaga dan berdoa. Saat itulah, Yudas yang tahu juga tempat itu, Getsemani, datang dengan sepasukan prajurit dengan tujuan untuk menangkap Yesus (Yoh 18:3).
Yudas tahu tempat itu—yaitu sebuah taman, Getsemani. Tempat apakah itu? Menurut Injil Yohanes 18, Getsemani adalah sebuah taman yang sering digunakan oleh Yesus untuk berkumpul bersama dengan murid-murid-Nya (Yoh 18:2). Yesus berkumpul bersama untuk melakukan apa disana? Berkumpul untuk makan-makankah? Untuk ngobrol-ngobrol santai sambil minum teh-kah?
Kata berkumpul dalam bahasa Yunaninya secara hurufiah berarti “pergerakan dari dua orang atau lebih ke suatu tempat yang sama; datang berkumpul, bertemu bersama-sama, bersekutu.” Cukup menarik bahwa kata kerja tersebut memiliki akar kata yang sama dengan kata benda sinagoge—yang berarti “pertemuan, perkumpulan, kumpulan anggota atau jemaat,” seperti yang tercatat dalam surat Yakobus 2:2.
Dari bahasa aslinya, kita tahu bahwa “berkumpul” dalam konteks Injil Yohanes 18:2 bukanlah berkumpul sekedar bersosialisasi ataupun senang-senang, melainkan berkumpul disini dalam arti rohani—mengadakan pertemuan ibadah atau bersekutu. Injil Matius memberikan gambaran kata “berkumpul” dengan maksud yang lebih jelas, ”Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Mat 18:20). Kita sering menggunakan ayat tersebut dalam konteks berdoa bersama-sama, seperti halnya melayangkan permohonan kepada Tuhan (Mat 18:19). Tetapi “berkumpul” dalam konteks ayat 20 juga sebenarnya dapat digunakan untuk pertemuan ibadah atau persekutuan antar saudara-saudari seiman.
Lalu, Tuhan Yesus sering berkumpul dengan murid-murid untuk melakukan apa? Alkitab mencatatkan beberapa hal yang dilakukan oleh Tuhan Yesus bersama dengan murid-murid saat mereka berkumpul. Tuhan Yesus pernah menyanyikan pujian bersama-sama. Tuhan Yesus juga pernah makan bersama dengan murid-murid. Kemudian, di saat bersama, Tuhan Yesus pernah memberikan pengajaran kepada murid-murid dan juga berdoa bersama-sama mereka. Maka, kata “berkumpul” ibarat seperti mata uang yang mempunyai dua sisi makna, yaitu bersekutu dan berdoa.
Saat berkumpul bersama dengan saudara-saudari seiman, terkadang kita dapat terlena dalam kebersamaan maupun perbincangan—baik perihal keluarga, hobi sampai pada bisnis. Keeratan hubungan antar saudara-saudari seiman memang perlu tetap dibina, namun perhatian terhadap persekutuan dan kerohanian masing-masing anggota juga wajib dipertahankan secara seimbang—agar tujuan utama kita berkumpul dalam Tuhan tetap dapat tercapai.