SAUH BAGI JIWA
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”—Filipi 4:6
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”—Filipi 4:6
Komunikasi adalah salah satu kegiatan yang kerap kali dilakukan oleh diri kita setiap harinya, baik terhadap anggota keluarga, teman, kerabat, teman sekolah atau tempat bekerja. Dengan adanya komunikasi, kita akan dapat lebih memahami pandangan orang lain. Komunikasi yang sering juga dapat menunjukkan kedekatan suatu hubungan. Sebaliknya, jarang berkomunikasi juga dapat menunjukkan kerenggangan ataupun suatu hubungan yang tidak terlalu dekat, biasa-biasa saja.
Seperti halnya kepada manusia, komunikasi terhadap Tuhan perlu kita jalankan agar kedekatan hubungan kita dapat tetap terjalin. Komunikasi terjadi secara dua arah: Ada yang berbicara dan ada pula yang mendengarkan. Sama halnya, berkomunikasi dengan Tuhan memiliki arti: selain kita mengutarakan isi hati pembicaraan di dalam doa kita kepada Tuhan, kita juga perlu mendengarkan dengan seksama perkataan-perkataan Tuhan.
Bagaimanakah caranya kita mendengarkan perkataan-perkataan Tuhan? Tentunya, kita dapat membaca apa yang telah Tuhan sampaikan melalui firmanNya. Penulis Injil Yohanes menuliskan, “Firman itu adalah Allah” (Yoh 1:1). Bahkan rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius menekankan tentang pentingnya kegunaan firman Tuhan dalam kehidupan kerohanian kita. Rasul Paulus menuliskan, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Tim 3:16).
Selain mendengarkan perkataan-perkataanNya, komunikasi dengan Tuhan terbentuk melalui doa-doa yang kita panjatkan. Seperti halnya yang disampaikan oleh penulis Mazmur dan juga oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi bahwa Tuhan Allah telah mendengar dan telah memperhatikan permohonan-permohonan doa yang kita ucapkan dan keinginan-keinginan yang kita nyatakan.
Namun, saat kita menyampaikan permohonan-permohonan doa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Pertama, tujuan berdoa bukan untuk dipuji oleh orang lain ataupun untuk menyombongkan diri. Kedua, janganlah bertele-tele sambil menyangka bahwa dengan banyaknya kata-kata maka doa kita akan dikabulkan. Ketiga, berdoalah dengan penuh kerendah-hatian di hadapan Tuhan—seperti halnya doa si pemungut cukai pada Injil Lukas.
Komunikasi yang baik adalah komunikasi dua arah. Apabila kita hanya membaca Alkitab setiap hari tanpa berdoa, atau kita berdoa setiap hari tetapi tidak membaca Alkitab; komunikasi yang demikian tidak dapat terjalin dengan baik. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama membangun komunikasi yang baik dengan Tuhan melalui waktu yang kita luangkan untuk menerima perkataan firman Tuhan dalam Alkitab dan menyampaikan permohonan-permohonan melalui doa yang penuh kesungguhan hati dan kerendahan-hati.
SAUH BAGI JIWA
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”—Filipi 4:6
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”—Filipi 4:6
Komunikasi adalah salah satu kegiatan yang kerap kali dilakukan oleh diri kita setiap harinya, baik terhadap anggota keluarga, teman, kerabat, teman sekolah atau tempat bekerja. Dengan adanya komunikasi, kita akan dapat lebih memahami pandangan orang lain. Komunikasi yang sering juga dapat menunjukkan kedekatan suatu hubungan. Sebaliknya, jarang berkomunikasi juga dapat menunjukkan kerenggangan ataupun suatu hubungan yang tidak terlalu dekat, biasa-biasa saja.
Seperti halnya kepada manusia, komunikasi terhadap Tuhan perlu kita jalankan agar kedekatan hubungan kita dapat tetap terjalin. Komunikasi terjadi secara dua arah: Ada yang berbicara dan ada pula yang mendengarkan. Sama halnya, berkomunikasi dengan Tuhan memiliki arti: selain kita mengutarakan isi hati pembicaraan di dalam doa kita kepada Tuhan, kita juga perlu mendengarkan dengan seksama perkataan-perkataan Tuhan.
Bagaimanakah caranya kita mendengarkan perkataan-perkataan Tuhan? Tentunya, kita dapat membaca apa yang telah Tuhan sampaikan melalui firmanNya. Penulis Injil Yohanes menuliskan, “Firman itu adalah Allah” (Yoh 1:1). Bahkan rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius menekankan tentang pentingnya kegunaan firman Tuhan dalam kehidupan kerohanian kita. Rasul Paulus menuliskan, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Tim 3:16).
Selain mendengarkan perkataan-perkataanNya, komunikasi dengan Tuhan terbentuk melalui doa-doa yang kita panjatkan. Seperti halnya yang disampaikan oleh penulis Mazmur dan juga oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi bahwa Tuhan Allah telah mendengar dan telah memperhatikan permohonan-permohonan doa yang kita ucapkan dan keinginan-keinginan yang kita nyatakan.
Namun, saat kita menyampaikan permohonan-permohonan doa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Pertama, tujuan berdoa bukan untuk dipuji oleh orang lain ataupun untuk menyombongkan diri. Kedua, janganlah bertele-tele sambil menyangka bahwa dengan banyaknya kata-kata maka doa kita akan dikabulkan. Ketiga, berdoalah dengan penuh kerendah-hatian di hadapan Tuhan—seperti halnya doa si pemungut cukai pada Injil Lukas.
Komunikasi yang baik adalah komunikasi dua arah. Apabila kita hanya membaca Alkitab setiap hari tanpa berdoa, atau kita berdoa setiap hari tetapi tidak membaca Alkitab; komunikasi yang demikian tidak dapat terjalin dengan baik. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama membangun komunikasi yang baik dengan Tuhan melalui waktu yang kita luangkan untuk menerima perkataan firman Tuhan dalam Alkitab dan menyampaikan permohonan-permohonan melalui doa yang penuh kesungguhan hati dan kerendahan-hati.