SAUH BAGI JIWA
“Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga“
“Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga“
Pemeran utama dalam sebuah film tidak akan terlihat perannya jika tidak ada kehadiran peran pembantu yang mendampinginya. Meskipun menjadi pemeran utama, tapi pemeran utama tidak dapat bermain di dalam sebuah film sendirian. Keberadaan peran pembantu atau figuran memang terkadang kurang diperhatikan. Tapi sesungguhnya keberadaan mereka membuat seluruh cerita dalam film menjadi hidup dan pemeran utama dapat menjadi menonjol.
Sewaktu bangsa Israel berperang melawan orang-orang Amalek, terdapat beberapa tokoh utama di dalamnya, seperti Musa dan Yosua. Tapi di dalam peperangan itu, tentunya bukan hanya mereka berdua yang ikut berperan. Di sisi mereka, ada banyak orang yang turut terlibat, misalnya Harun dan Hur. Belum lagi ada pasukan perang yang terpilih dan juga orang-orang lainnya yang tidak terpilih. Mungkin ada yang ikut membantu di dapur umum untuk menyiapkan makanan, membantu di bagian medis untuk merawat mereka yang terluka, atau mungkin juga ada yang ikut bantu berdoa di dalam tenda.
Sebagai manusia, kita tidak dapat hidup sendirian – kita adalah makhluk sosial. Kita membutuhkan orang lain. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh dua orang atau lebih. Tanpa ada bantuan dari orang lain, mungkin kita akan menjadi kewalahan dan tidak dapat berbuat banyak.
Meskipun begitu, peran Tuhan tetap merupakan hal yang paling penting. Di dalam peperangan melawan orang Amalek, Tuhanlah yang membuat orang Israel bisa menang. Tuhanlah yang menentukan kemenangan itu. Musa juga mengatakan, “Tangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun” (Kel 17:16).
Pada hari ini, kita juga membutuhkan orang lain dan tentunya Tuhan. Kita tidak bisa melakukan semuanya sendirian. Maka dari itu, undanglah Tuhan di dalam setiap rencana yang kita miliki. Biarkan Tuhan yang memimpin dan mari kita bersandar kepada-Nya. Kita juga mau saling membantu satu sama lain, terlebih lagi di dalam gereja. Kita perhatikan saudara dan saudari di sekitar kita – apabila ada yang membutuhkan bantuan, mari kita mau membantunya. Dengan begitu, kita dapat bekerja sama di dalam membangun tubuh-Nya, yaitu gereja-Nya.
Selamat beraktivitas dan Tuhan Yesus memberkati.