SAUH BAGI JIWA
“Sebenarnya kamu harus berkata: ‘Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu’ “
(Yakobus 4:15 )
“Sebenarnya kamu harus berkata: ‘Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu’ “
(Yakobus 4:15 )
Seorang pemuda mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan berlatih demikian keras karena ingin memenangkan sebuah perlombaan balap sepeda. Namun, ketika tiba saatnya untuk berlomba, ia mengalami demam sehingga gagal untuk ikut serta dalam kompetisi itu.
Manusia memiliki banyak rencana dalam hidupnya untuk melakukan ini dan itu. Tetapi, banyak di antara mereka yang gagal melaksanakan rencananya. “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana” (Ams 19:21).
Di dalam Yakobus pasal 4, banyak orang yang sangat percaya diri dan mengandalkan diri sendiri untuk meraih sesuatu. Namun, bagaimana rasul Yakobus menasihatkan mereka? “Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: ‘Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung.’ ” Banyak orang mengabaikan Allah dalam perencanaan mereka, padahal mereka tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya besok. Rasul Yakobus kembali menegaskan, “Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”
Tuhan Yesus mengingatkan orang-orang yang hanya memfokuskan diri pada pengejaran kesenangan pribadi tanpa menyadari bahwa mereka tidak berkuasa atas apa yang terjadi ke atas hidupnya. Seperti halnya sebuah perumpamaan tentang seorang kaya yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, “Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil daripadamu, dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu nanti?” (Luk 12:19-20).
Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Karena itu, janganlah kita menyombongkan diri. Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu. Hiduplah dengan kesadaran bahwa apapun yang kita miliki dan lakukan adalah hanya karena seizin Tuhan, bukan karena kekuatan dan kemampuan kita.