Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua. – Pengkhotbah9 : 11

Pernahkah Anda bertanya meskipun Anda memiliki etos kerja dan hasil yang baik, teman Anda yang kinerjanya kurang justru mendapatkan promosi? Atau setelah bertahun-tahun bekerja di perusahaan Anda, pejabat eksekutif yang baru ditunjuk kabur dengan membawa lari uang jutaan rupiah sehingga perusahaan bangkrut dan membuat Anda di PHK?

Hal ini adalah kejadian yang umum terjadi dalam skema ekonomi global di masa sekarang ini dalam rasionalisasi ekonomi. Jika wall street bersin, maka ekonomi global bisa terkena dampaknya. Dalam hitungan bulan, perusahaan-perusahaan jatuh dan bangun. Kerja keras dan dedikasi seakan tidak relevan dan diapresiasi. Hal ini membuat kita malas untuk bergerak dan hanya duduk saja. Lantas, apa gunanya?

Tetapi Raja Salomo berkata, “Waktu dan kesempatan terjadi pada mereka semua.” Dengan kata lain, lembur dan meningkatnya intensitas kerja mungkin tidak akan membawamu kemana-mana tapi, waktu dan kesempatan – kesempatan yang diatur Tuhan – akan terjadi pada semua orang.

Salomo membuka Alkitab seraya berkata: “Kesombongan kesia-siaan, semuanya akan sirna.” Semua pekerjaan kita      akan sia-sia dan kita hanya akan “menangkap angin” seperti yang disebutkan Salomo lagi. Tanpa bimbingan dan berkat Tuhan, jika kita tidak beriman, percaya dan bersyukur atas rencana-Nya, maka semuanya akan sia-sia.

Tetapi, jika kita menaruh harapan kita di dalam Tuhan dan bekerja keras, kita akan melihat semuanya indah pada waktu-Nya. Itulah sebabnya, Salomo berulang kali mengatakan :untuk bekerja adalah bagian dari hidup dan warisan kita dari Tuhan. Kita harus melakukannya dengan sungguh-sungguh dan gembira: tidak ada yang lebih baik daripada bersukacita dan berbuat baik dalam hidup kita, untuk menikmati hasil dari pekerjaan kita. Ini adalah pemberian Tuhan.

Jadi, ketika Anda menghadapi masa-masa yang tidak mengenakan atau moral perusahaan sedang jatuh, ingatlah: semuanya baik pada waktu-Nya.

Refleksi diri :

  1. Waktunya untuk membayar pajak. Anda mengeluh ketika keluar dari pekerjaan, berpikir bagaimana cara membayar pajak dan hidup Anda, atau Anda akan bersyukur kepada Tuhan karena Anda memiliki pekerjaan untuk membayar pajak.
  2. Bakat Anda mungkin jarang digunakan di kantor saat ini. Apakah Anda berpikir untuk menggunakannya untuk melayani Tuhan? Apakah sekarang waktunya untuk kamu untuk melakukannya?