Kitab Bacaan: 1Timotius 4:1-10

“Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1Tim. 4:12)

Dewasa ini, anak muda seringkali kurang mendapat rasa hormat dari orang tua. Ini dikarenakan tingkah laku yang ditunjukkan oleh anak muda, sering dianggap tidak seiring dengan apa yang diucapkan. Hal inipun terjadi di gereja Efesus, di mana Timotius melakukan pelayanan. Tidak sedikit orang yang akhirnya kurang menghargai firman Tuhan yang disampaikan oleh orang muda. Karena itu Rasul Paulus menyurati Timotius muda dan menasehati dia, agar jangan sampai seorangpun menganggapnya rendah, sebaliknya harus menjadi teladan bagi orang-orang percaya.

Dari nasihat Rasul Paulus, dapat kita ketahui bahwa seseorang akan dihormati kalau perkataan yang diucapkan seiring dengan perbuatannya. Untuk itu Rasul Paulus mengingatkan penginjil Timotius akan tiga hal berikut:

    1. Kasih.
      Kasih adalah ajaran Kristus yang paling indah dan agung. Kasih paling sering diajarkan kepada umat Kristen, bahkan seringkali dijadikan khotbah di mimbar. Rasul Paulus mengingatkan agar apa yang mau kita ajarkan, hendaklah kita lakukan terlebih dahulu. Jika kita mengajarkan orang untuk mengasihi saudara, bila kita melihat saudara dalam kesusahan, kita harus segera menolongnya (1Yoh. 3:17).
    2. Setia.
      Kristus telah mati demi kita, itulah kesetiaan Kristus yang terbesar. Sebagai murid Tuhan, kita juga harus setia pada setiap ajaran Kristus. Dalam hal pernikahan, kita juga harus tetap setia pada pasangan yang telah Tuhan jodohkan bagi kita; tetap mengasihinya, walaupun setelah menikah kita menemukan banyak kekurangan padanya. Dalam hal kehidupan iman kita kepada Kristus, kita juga harus tetap setia pada Tuhan ketika pencobaan membuat usaha kita hancur, atau membuat tubuh kita mengidap penyakit tak tersembuhkan?
    3. Suci/kudus.
      Firman Tuhan mengajarkan kita untuk menjaga kekudusan (1Ptr. 1:15-16), sebab tanpa kekudusan kita tidak akan melihat Allah (Ibr. 12:14). Dengan kata lain, Allah menghendaki kita menjaga mulut kita dari kata-kata kotor dan menjauhi perbuatan yang najis, seperti hawa nafsu, keserakahan, kecemaran dan lain-lain (Ef. 4:17-19, 29).
  1.  

Renungan:
Apakah perkataan dan tingkah laku kita hari ini sudah mencerminkan ketiga hal di atas, sehingga dapat menjadi teladan bagi orang-orang percaya?