“Apa yang salah denganku?”, saya bertanya kepada diri saya sendiri. Hati saya begitu sedih saat saya melihat banyak email mengenai permintaan dan masalah yang membanjiri inbox saya. Setelah empat tahun berada pada pekerjaan tersebut, saya tahu saya dapat menghadapinya tanpa perlu bersusah payah. Jadi, mengapa saya begitu khawatir dan entah bagaimana enggan mengerjakan pekerjaan ini? Mungkin, saya lelah dengan tuntutan untuk selalu ada 12/7. Atau, saya kehilangan ambisi dalam memperoleh kemampuan kerja yang baru? Atau pekerjaan itu mungkin terlalu membebankan untuk orang seumuran saya? Dalam doa saya, saya bertanya-tanya sendiri, apa yang saya minta ke Tuhan. Lalu, saya teringat ayat favorit dari almarhum ayah saya, “Dia memuaskan hatimu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti burung rajawali”. (Mzm 103:5)

Saya tidak tahu secara pasti arti dari “masa mudamu menjadi baru seperti burung rajawali”, tetapi saya merasakan bahwa hal ini merupakan apa yang saya butuhkan sekarang. Saya berdoa kepada Tuhan untuk membantu saya bangkit dengan ketahanan uji – menjadi baru kembali seperti rajawali.

Secara serupa, kita sering mengalami perasaan terbuang dan lelah dalam pelayanan dari waktu ke waktu. Mengambil waktu jeda sebentar, atau membagi beban tugas kepada orang lain mungkin dapat memberikan kelegaan. Namun, bagaimana kita bangkit dan membangun kembali semangat kita? Pemazmur memberikan solusi yang praktis. Mazmur 103:2 menyatakan: “Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.”

Ketika kita menghitung berkat-berkat-Nya dan menemukan sukacita dalam melayani Dia, kekuatan masa mudamu akan diperbaharui kembali seperti burung rajawali. Kita menemukan kembali kekuatan untuk terbang tinggi, walaupun banyak tekanan pekerjaan atau beban hidup, relasi dengan manusia, godaan setan, atau perjuangan batin yang mencoba membuat kita jatuh.

            Tetapi orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yes 40:31)

 

Tuhanlah sumber kekuatan kita. Ia memenuhi kita dengan begitu banyak berkat. Ketika kita menaruh pengharapan kita kepada Tuhan dan menanti-nantikan Ia, kekuatan kita menjadi baru dan kita akan naik terbang dengan kekuatan sayap kita seperti rajawali. Inilah resiliensi yang kita butuhkan untuk menghadapi stress dan tantangan hidup dalam perjalanan rohani kita.

Pertanyaan refleksi

  1. Bagaimana kamu menghadapi stress dan tantangan dalam pekerjaanmu?
  2. Rasul Paulus berdoa agar jemaat di Efesus dapat mendapatkan penguatan dan peneguhan batin melalui Roh-Nya (Ef 3:16). Bagaimana kamu memperoleh kekuatan dan memperbaharuinya ketika dalam pelayanan?