Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!Nehemia 8:10

Nabi Elia adalah orang yang dipenuhi dengan kuasa besar. Ia mempunyai kuasa itu karena Allah menyertainya. Elia pernah membawa 450 nabi Baal ke Sungai Kison dan melenyapkan mereka. Tidak lama kemudian, ia pergi ke atas Gunung Karmel, berdoa memohon hujan, dan Allah menjawabnya. Pada saat itu hatinya penuh dengan sukacita dalam Tuhan.

Dengan hati yang penuh sukacita, Elia mempunyai kekuatan untuk berlari sepanjang 27 kilometer. Namun beberapa hal berubah ketika Ratu Izebel berikhtiar membunuhnya. Elia kehilangan sukacita yang dahulu ada dalam hatinya, dan juga kehilangan kekuatan untuk percaya kepada Allah. Ia melarikan diri dengan gentar. Ia bahkan tenggelam begitu dalam sehingga memohon Allah membunuhnya.

Selama masa-masa puncak kehidupan Elia, nabi-nabi Baal tidak mempunyai tempat untuk mempertanyakan kuasa Allah yang besar. Elia adalah juru bicara Allah yang mutlak. Tetapi ketika keberaniannya hilang, Elia menjadi sangat lemah, sehingga orang bertanya-tanya bagaimana mungkin Elia ini adalah Elia yang dahulu mengalahkan ratusan nabi Baal. Elia melupakan sukacita yang berasal dari persekutuan dengan Allah. Ia lupa untuk percaya. Ia kehilangan aroma yang berasal dari adanya Allah di tengah hati manusia.

Anda dapat belajar dari kesalahan Elia tanpa harus mengalami hal yang sama. Peganglah sukacita dari Tuhan dengan erat di dalam hati Anda. Paulus berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Flp. 4:4). Jangan patah arang. Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan, dan Ia akan menjadi sumber kekuatan Anda. Bagikanlah sukacita itu dengan orang-orang lain. Dengan demikian, Anda memancarkan aroma Kristen dan memuliakan nama-Nya.