Salah satu alasan utama untuk pergi kegereja setiap minggu adalah untuk menerima manna rohani yang dapat menghidupkan dan menumbuhkan kehidupan rohani kita, dan pulang kerumah dengan membawa bingkisan makanan rohani untuk dinikmati dan direnungkan sepanjang minggu. Tapi sering kali, setelah kembali kerumah, sepertinya kita tidak bisa mengingat pengajaran yang telah kita dengar hari itu, apalagi pengajaran pada minggu sebelumnya. Mengapa hal ini terjadi?

Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. (Mat 13:12)

TuhanYesus memberi kita jawabanNya saat Dia mengucapkan kata-kata ini. Dalam contoh kasus ini, Yesus baru saja selesai menceritakan Perumpamaan Seorang Penabur, dan para murid telah bertanya kepada Dia mengapa Dia berbicara melalui sebuah perumpamaan. Dari jawaban-Nya, kita tahu bahwa Yesus sebenarnya sedang menjelaskan arti dari perumpamaan itu-yaitu kita perlu memperhatikan bagaimana cara kita mendengar.

Saat kita mendengar, kita seharusnya tidak mendengar dengan telinga saja. Kita juga harus mendengar dengan hati kita, seperti tanah yang baik yang mendengarkan firman, menerimanya, dan menghasilkan buah (Mat. 13:23). Artinya saat kita mendengar, kita juga perlu menerapkannya. Dan saat kita menerapkannya, kita akan diberikan lebih banyak lagi.

Menerapkan firman Tuhan juga memberi kita lebih banyak makanan rohani, kekuatan, dan wawasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kerajaan surgawi dari pada mereka yang lalai dalam mencerna apa yang telah mereka ajarkan. Siapa pun yang tidak memiliki hati untuk melakukan apa yang dia dengar, bahkan apa yang dia pelajari akan segera terlupakan, dan kesempatan untuk mendapat berkat akan lenyap.

Yesus hanya mengungkapkan makna perumpamaan-perumpamaan-Nya kepada orang-orang yang tetap tinggal di antara orang banyak untuk bertanya kepada-Nya tentang hal itu. Seperti tanah yang baik, mereka memiliki hati untuk benar-benar memahami pada tingkat yang lebih dalam. Demikian juga, mereka yang rajin berusaha memahami firman Tuhan dengan melakukan apa yang mereka dengar akan mendapat berkat untuk menerima lebih banyak (Yakobus 1:25).

Pertanyaan untuk refleksi

1.Apakah beberapa cara praktis yang bisa kita lakukan untuk menjadi pelaku dari firman yang kita dengar?

2.Pernahkah kita mengalami kelimpahan dari Tuhan saat kita meluangkan waktu untuk mencerna dan menjalankan firmanNya?