Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. (2 Pet. 1: 8, NIV)

Produktivitas adalah istilah yang sering digunakan di tempat kerja. Rasul Petrus, seorang mantan nelayan, mendesak orang-orang percaya untuk tidak menjadi orang yang tidak produktif dalam pengetahuan tentang Tuhan kita Yesus Kristus. Mengenal Yesus Kristus dan mengikut Dia adalah sumber produktivitas kita dalam kehidupan Kristen. Mengingat kembali pengalaman produktivitas Petrus; Setelah malam yang penuh perasaaan frustrasi, mereka menangkap seratus lima puluh tiga ikan dengan mengikuti instruksi Yesus untuk melemparkan jaring di sisi kanan kapal, namun jala tidak koyak (Yoh 21:11).

Mengenal Tuhan adalah awal dari keselamatan. Namun, pengetahuan kita tentang Tuhan harus ditingkatkan semakin lama kita percaya kepadaNya. Pada mulanya, kita bisa mengenal Tuhan sebagai Tuhan yang penuh belas kasihan dan kebahagiaan. Sedangkan kita hanya memperdulikan kebutuhan kita sendiri. Akibatnya, kita hanya terus berdoa kepada Tuhan untuk memberi kita berkat untuk memuaskan kebutuhan kita.

Namun, semakin lama kita percaya kepada Tuhan, kita mulai menyadari bahwa Tuhan ingin kita berpartisipasi dalam sifat ilahi-Nya. Dia ingin memberi kita teladan dari diriNya sendiri agar kita dapat menjalani kehidupan yang benar-benar baik. Beberapa orang percaya menginginkan lebih banyak kebaikan dan kedamaian dari Tuhan, namun mereka tidak mau berusaha untuk mengenal Dia dengan lebih baik. Semakin baik kita mengenal Tuhan, semakin baik kita dapat mempercayai Dia, melayani Dia, dan menjalani kehidupan yang produktif dengan kebajikan Kristen.

Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. (2 Pet. 1: 5-7)

Rasul Petrus menyebutkan langkah maju secara bertahap. Memiliki kualitas ini dalam jumlah yang meningkat mungkin tidak dapat dilihat. Tapi dalam kehidupan Kristen, produktivitas tidak diukur dalam jumlah atau hasil seperti di tempat kerja. Jika kita dapat membuat kemajuan dalam hal-hal ini, kita tidak akan menjadi mandul atau tidak berbuah dalam pengetahuan tentang Tuhan kita Yesus Kristus. Berkat yang berlimpah dalam kerajaan Yesus Kristus yang kekal akan menanti kita.

Pertanyaan untuk Refleksi

  1. Seberapa baik Anda mengenal Tuhan? Bagaimana Anda menggambarkan sifat ilahi-Nya?
  2. Apa perbedaan utama antara produktivitas dalam kehidupan Kristen versus di tempat kerja?