Apakah Anda pernah merasa seperti Anda telah “dinodai” oleh dosa, atau entah bagaimana anda menjadi “cacat” dan kecacatan anda sudah tidak dapat diperbaiki? Kadang-kadang, karena kesalahan yang kita buat, kita merasa bersalah dan tidak mampu melanjutkan perjalanan hidup kita sebagai orang Kristen. Kita merasa seperti perabot yang telah terkelupas, rusak, atau bahkan mungkin hancur berkeping-keping, tidak dapat diperbaiki dan tidak layak untuk digunakan Tuhan.

Namun ayat ini memberi kita harapan indah dalam Kristus Yesus. Dia, seorang tukang pot, dapat mengubah perabot yang rusak menjadi perabot yang baru! Tuhan kita adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta dari ketiadaan. Dia telah membalikkan situasi yang putus asa, mengubah hati manusia, dan memungkinkan yang mustahil. Dia pasti dapat memperbaiki perabot rusak dan membuat yang baru dari perabot rusak tersebut, perabot yang cocok untuk melakukan pekerjaan yang indah bagi-Nya.

Bagi sebagian dari kita, mungkin masalahnya bukan soal kemampuan Allah untuk memperbaharui kita, melainkan kehendak-Nya. Apakah Tuhan benar-benar bersedia untuk memakai saya setelah semua hal buruk yang telah saya lakukan? Apakah Dia bersedia untuk mengampuni banyak kegagalan saya? Apakah Dia bersedia untuk memaafkan masa lalu saya dan membuat saya menjadi ciptaan baru? Jawaban Tuhan adalah YA. 1 Yohanes 1: 9 memberitahu kita, Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Allah telah menjanjikan kita pengampunan dan penyucian, kesempatan untuk memulai kembali. Untuk menerima pengampunan-Nya, kita harus terlebih dahulu mengakui dosa kita di hadapan-Nya. Jika kita sungguh-sungguh mengakui dosa kita, Allah adalah setia dan adil dan akan mengampuni dan memperbaharui kita. Allah tidak akan pernah berpaling dari hati yang rendah hati dan penuh penyesalan

Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah. (Mzm 51:17)

Sisi lain dari pengakuan dosa adalah pertobatan-berpaling daripada dosa. Pengakuan dosa dan pengampunan akan menjadi sia-sia jika kita masih terus berbuat dosa. Alkitab menggambarkan tindakan ini sebagai tindakan“Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya” (2 Pet 2:22). Jika kita menjaga diri kita bersih dan siap untuk dipakai Tuhan, bagaimanapun, maka kita akan menjadi “perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.” (2 Tim 2:21).

Tuhan dapat dan akan membuat kita menjadi perabot baru, jika kita mengijinkan Dia. Jika kita percaya bahwa Dia bersedia dan mampu melakukannya, mengaku dosa di hadapan-Nya, dan berbalik dari dosa, maka tanpa mempedulikan masa lalu kita, kita dapat menjalani hidup Kristen yang baru dan penuh kemenangan, memuliakan Tuhan kita Yesus Kristus.