Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup.
2 Petrus 3:11

Sebagai orang Kristen, walaupun kita telah diterangi dengan injil kebenaran, kita masih mengalami kesulitan besar dalam usaha kita untuk hidup sepenuhnya bersih dari jalan-jalan dunia. Salah satu kekuatan besar yang menghalangi kita adalah pengaruh dari sebagian besar orang-orang di sekeliling kita yang belum percaya. Teman-teman dan sanak saudara yang belum percaya mengelilingi kita dengan gaya hidup duniawi yang tidak sehat bagi kehidupan rohani kita. Tetapi seringkali kita menyerah pada kelemahan dan membiarkan pikiran-pikiran yang menginginkan apa yang mereka miliki atau lakukan terus mengalir pada diri kita. Kita mengikuti arus, dengan buta, dan segenap pikiran dan kekuatan, kita mengejar hal-hal yang fana, seakan mereka akan terus bertahan selamanya. Kita lupa bahwa satu saat bumi dan segala isinya akan dihancurkan.

Allah memilih kita, seperti Ia memilih Bangsa Israel, agar kita dapat menjadi orang-orang yang berbeda dan terpisah dari yang lain. Allah menginginkan kita untuk menjalani hidup yang kudus yang akan membawa kemuliaan bagi nama-Nya. Namun, tak dapat disangkal, orang yang ingin hidup kudus dan benar dalam Kristus, akan dianiaya (2Tim. 3:12). Menghadapi begitu banyak godaan dan rintangan, pintu yang kita pilih untuk menuju surga memang sangat sempit. Namun ada hal sederhana yang akan terus mendorong kita: iman.

Iman dalam Firman Allah dan keyakinan atas janji-janji-Nya akan memungkinkan kita untuk melihat masa depan. Iman melampaui kemuliaan-kemuliaan saat ini, yang dengan cepat didapat, tetapi akan berlalu.