Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
Yohanes 17:15

Iman Kekristenan tampak seperti sebuah kelemahan, tetapi ia adalah sebuah kekuatan – walaupun kita berusaha pergi dari kenyataan, tetapi kita bergumul dengan kenyataan; walaupun pasif, tetapi aktif. Setiap orang Kristen harus memahami betul semangat iman Kristen: kita hidup di dunia ini, tetapi tidak berasal dari dunia. Kita dipercayakan dengan tugas menyelamatkan jiwa-jiwa yang hilang di dunia ini, untuk membawa kemuliaan dalam nama Tuhan Yesus Kristus yang kudus.

Paulus dengan teguh berpegang pada komitmennya kepada injil: ia tidak pernah berkompromi dengan nilai-nilai dunia ini, gaya hidup, atau pemikirannya. “Dunia” yang dimaksud paulus termasuk keinginan hawa nafsu, kemashuran dunia, dan harta kekayaan. Paulus pernah berkata, “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia” (Gal. 6:14), “karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp. 1:21). Paulus menemukan kenyataan dirinya, keberadaannya, dan dirinya sepenuhnya dalam Yesus Kristus. Ia juga mewujudkan hidup yang damai dan berkelimpahan: hidup yang siap mati – hidup di dunia ini, tetapi hidup dengan melampaui dunia ini.

Dalam perjalanan rohani, kita mudah sekali terjatuh. Orang-orang Kristen senantiasa ada dalam bahaya godaan dan cobaan si jahat. Tuhan kita tidak menginginkan kita mencari pengucilan diri di gunung-gunung, atau di hutan belantara. Kita tentunya harus hidup di dalam masyarakat. Tetapi kita dapat mengingat, dalam kitab Yohanes, Yesus meminta kepada Bapa untuk melindungi kita dari si jahat. Ini adalah semangat iman Kekristenan – kita terpisah dan dikhususkan karena darah Yesus yang menyelamatkan, tetapi tetap hidup di dalam dunia yang jahat.

Murid-murid pertama Yesus pergi ke dunia untuk memenuhi panggilan Amanat Agung: mengabarkan injil ke segala bangsa dan memimpin mereka ke dalam pertobatan menuju kehidupan kekal. Kita harus menginjil agar mereka yang belum mendengar Kabar Baik dapat menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. Dan kita harus menginjil untuk menyelesaikan rencana keselamatan Allah yang ajaib – agar semua yang ada di surga maupun di bumi bersukacita bersama-sama karena kabar baik Yesus Kristus. Anggota-anggota keluarga jemaat Allah harus pergi secara aktif ke dunia ini, dalam segenap kekudusan dan kesalehan, apabila kita hendak menyelesaikan tugas ini.

Orang-orang Kristen hidup dalam dunia ini, tetapi tidak boleh terpikat oleh segala kilap gemilangnya. Ini sulit dilakukan. Kita bergaul dengan mereka yang ada di dunia, tetapi kita tetap harus hidup kudus. Walaupun sulit, kita harus mempunyai hati yang teguh. Seorang Kristen yang mempunyai hati yang teguh untuk menyelamatkan orang-orang di dunia dengan kemurahan dan kasih, lebih berharga daripada orang yang bersembunyi di padang belantara. Hati yang berkemurahan adalah hati yang pergi dalam kuasa Roh Kudus dan mengabarkan injil, menjala manusia sekarang untuk menikmati kehidupan kekal di esok hari. Orang Kristen yang dewasa mewujudkan roh yang bukan dari dunia, tetapi ada di dunia, dan merangkul dunia untuk menyelamatkannya.