Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi,. (Mzm 92: 1)

Nyanyikanlah pujian bagi Tuhan. Ini adalah semangat yang harus kita tumbuhkan. Tidak masalah apakah kita bernyanyi dengan baik atau buruk, atau berapa banyak orang yang bersama-sama bernyanyi. Puji-pujian adalah pusat ibadah yang Tuhan saksikan dan hargai. Kita bernyanyi bukan untuk pertunjukan tapi untuk pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan kita yang agung. Saat kita memuji Tuhan dengan nyanyian yang penuh sukacita, semangat kita juga menjadi terangkat.

Semangat rasa syukur harus ditumbuhkan, lalu diteruskan ke orang lain, terutama untuk orang-orang di dalam rumah kita sendiri. Kita harus mencari berkat dari Tuhan, berhati-hatilah untuk tidak mengabaikan berkat Tuhan yang tersembunyi, tidak begitu kelihatan, dan tidak langsung, atau menerima berkat dalam keseharian hidup kita begitu saja.

Bersyukur kepada Tuhan dan orang lain harus diungkapkan tidak hanya secara teratur tapi juga di depan umum. Mazmur 35:18 berbunyi, ” Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam jemaah yang besar, di tengah-tengah rakyat yang banyak aku mau memuji-muji Engkau. “

Jiwa dan hati yang bersyukur merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan seorang Kristiani. Seseorang yang bersyukur dan memiliki hati yang penuh dengan pujian membawa sukacita kepada Tuhan dan kemuliaan untuk namaNya. Kesaksian adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur dalam hati kita. Rasa bersyukur akan membawa sejumlah berkat kedalam hati kita dan membuat kita menjadi saluran berkat bagi orang lain.

“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” (Kol 3:16).

Orang yang penuh rasa syukur bersikap rendah hati dan memusatkan perhatian pada Tuhan, sementara orang yang tidak bersyukur penuh dengan kesombongan dan fokus pada dirinya sendiri. Rasa bersyukur dimulai dengan mengakui siapa Tuhan dan apa yang telah Dia lakukan. Marilah kita menghitung berkat kita dan bersyukur kepada Tuhan. Marilah kita menyanyikan pujian kepada Tuhan!

Pertanyaan untuk Refleksi:

Kita telah menerima seberkas berkat melalui keselamatan Tuhan. Apakah kehidupan kita menjadi saluran berkat kepada orang lain?