Tinggal di tepi lautan memberikan anda kesempatan istimewa untuk sering berkunjung ke pantai dan mengagumi keindahannya. Kekuatan laut akan membuat hati anda terpukau; Suara debur ombak yang menghantam bebatuan terdengar menenangkan. Suara dan pergerakan laut yang tak pernah berhenti membuat laut terlihat memiliki hidup.

 

Pada satu perjalanan tertentu ke pantai, saya mengingat kata-kata dalam Kitab Suci saat saya menikmati pemandangan lautan: ” Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi,” (Amsal 8:29). Satu per satu, ombak menerobos ke pantai, tapi selalu mereda saat mereka sampai di garis pantai dan perlahan surut kedalam samudra. Sesekali, ombak setinggi bangunan yang menuju ke pantai, pasti akan membanjiri pantai. Tapi luar biasanya, saat ombak tersebut sampai di pantai, mereka langsung mereda, sama seperti singa yang mengaum tiba-tiba menjadi seperti anak domba yang jinak saat mendapat perintah dari pelatihnya.

 

Kitab Kejadian memberitahu kita bahwa Tuhan mengumpulkan air untuk membuat lahan kering sebagai tempat tinggal manusia. Sementara kita dapat menerima begitu saja bahwa seluruh dunia tidak tertutup lautan, dapat tinggal di tanah kering sebenarnya merupakan keajaiban besar. Atas perintah Tuhan maka kita tidak tenggelam dalam air! Meskipun ada cukup air di planet ini untuk menutupi gunung tertinggi, Tuhan menandai tempat-tempat di mana kita harus tinggal dan memberi kita tanah kering. Dia juga menetapkan batas laut sehingga air tidak dapat menyeberang.

 

Tuhan bertanya kepada Ayub:

Siapa telah membendung laut dengan pintu,

Ketika membual keluar dari dalam rahim? —

Ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya;

Ketika Aku menetapkan batasnya,

dan memasang palang dan pintu;

Ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat,

di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan!!’ (Ayub 38: 8-11)

 

Tuhan juga berbicara kepada umat-Nya melalui nabi-Nya, ”Masakan kamu tidak takut kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, kamu tidak gemetar terhadap Aku? Bukankah Aku yang membuat pantai pasir sebagai perbatasan bagi laut, sebagai perhinggaan tetap yang tidak dapat dilampauinya? Biarpun ia bergelora, ia tidak sanggup, biarpun gelombang-gelombangnya ribut, mereka tidak dapat melampauinya! ‘”(Yer 5:22).

 

Alkitab sering kali memusatkan perhatian kita kepada Penciptaan untuk mengajarkan kita tentang Tuhan yang kita sembah. Sama seperti Tuhan yang menginginkan umatNya untuk belajar akan kuasa-Nya yang berdaulat melalui penguasaan-Nya atas laut dan daratan kering, Dia juga ingin agar kita terus-menerus mengingat kebesaran-Nya. Jika bahkan gelombang kuat tunduk pada keputusan Tuhan, berapa lebih lagi seharusnya kita, anak-anak Allah, tunduk kepada Pencipta Yang Mahakuasa!

 

Ya Tuhan Pencipta saya, terimakasih telah menciptakan lahan kering sebagai tempat tinggal kami. Saya akan hormat dan tunduk pada perintahMu, seperti lautan hebat yang mematuhi titahMu.