Diantara hal-hal yang hangat dalam hubungan personal adalah dekapan atau pelukan. Pelukan memancarkan banyak sekali perasaan dan karakter termasuk, kenyamanan, perhatian orang tua, kedamaian, kebahagiaan dan kelegaan. Didalam perjalanan kehidupan kita, kita juga mengalami banyak pencobaan, pencobaan sebagai hukuman, atau sebagai pemurnian, dua-duanya menghasilkan hal yang baik dengan hasil yang diinginkan yaitu kembali mendekat kepada Tuhan. Disinilah dimana pencobaan dan pelukan berkaitan: bayangkan pencobaan sebagai uluran tangan Tuhan untuk memeluk kita.

 

Terkadang banyak hal terjadi secara tiba-tiba. Meskipun kita merasa kita tidak melakukan dosa kepada Tuhan dan mencari alasan mengapa hal yang buruk dapat menimpa kita, itu mungkin hanyalah sebuah pencobaan untuk “memurnikan kita dengan api” dan “menjadikan kita murni” (1 Petrus 1:7). Didalam keadaan ini kita cenderung untuk mengeluh atau bersungut-sungut seperti bangsa Israel ketika mengembara di padang gurun. Seharusnya kita memegang tangan Tuhan yang terulur kepada kita. Ia ingin lebih dekat pada kita, karena itu, percayalah pada Tuhan akan kedamaian dan pemeliharaan yang Tuhan sediakan dalam melalui pencobaan.

 

Di lain waktu hal buruk terjadi tetapi hal ini menghentak kita didalam hati: ini adalah hukuman atas dosa yang telah kita lakukan kepada Tuhan. Didalam keadaan seperti ini, kita harus mengikuti teladan Yunus yang menyadari kesalahannya (“Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu.” dalam Yunus 1:12) dan bertobat, menangis, “Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu,” (Yunus 2:7). Akhirnya ia berdamai dengan Allah. Hukuman juga membawa kita mendekat kepada Tuhan. Hukuman mendorong kita utnuk memeriksa diri kita dan kembali kepada Tuhan untuk pengampunan dan kesembuhan.

 

Ketika masalah datang menghampiri, berpikir dan merenunglah. Mungkin Tuhan sedang mendisiplinkan kita atau mungkin Ia sedang memurnikan kita. Kedua hal itu bertujuan untuk memeluk kita. Karena itu, berjalanlah dengan iman bahwa setiap langkah yang harus kita ambil untuk mendekat pada Tuhan berujung pada kebahagiaan kekal