Baru-baru ini, saya melihat saudara laki-laki saya mencoba mengeluarkan kutil yang dia dapatkan selama beberapa bulan terakhir ini. Dia mencoba banyak metode, termasuk mengoleskan salep dan memencet kutil yang merupakan upaya tanpa hasil. Dia bahkan mengoleskan salep yang menyebabkan kulitnya rontok, tapi kutil itu tetap ada. Kutil tersebut terlalu berakar kuat untuk ditarik keluar. Saya juga menemukan beberapa pengobatan tradisional secara online, namun sebagian besar dari pengobatan tradisional tersebut perlu untuk mengoleskan obat setiap hari dan perlahan-lahan mengeluarkan kutil itu sampai benar-benar hilang.

Demikian pula, dalam perjalanan spiritual kita, kita sering membangun kebiasaan buruk atau dosa yang tertanam dalam diri kita. Ketika kita akhirnya bertekad untuk menghapus kutil dalam diri kita ini, kita mungkin sadar bahwa kita tidak dapat menarik mereka keluar dalam satu kali percobaan. Karena itu, kita juga harus senantiasa waspada dan sabar dalam menyingkirkan mereka setiap hari dengan Firman Tuhan dan doa.

Bersabar juga tidak selalu mudah. Kita sering suka menggunakan metode kita sendiri atau mencari solusi cepat untuk masalah kita. Solusi ini, bagaimanapun, sering gagal dan menyebabkan kita sakit. Selain itu, akar masalah kita tetap ada, dalam dan utuh.

Di sisi lain, jika kita mengandalkan Tuhan melalui Firman dan doa-Nya, sikap dan pola pikir kita menjadi lebih dan lebih seperti Kristus. Meskipun hasilnya mungkin tidak terlihat pada awalnya, saat kita perlahan menghapus kutil dalam kita dengan pertolongan Tuhan kita Yesus Kristus, Dia akan mencabut kejahatan yang tertanam dalam diri kita.

Mari kita terus berpaling kepada Tuhan kita dan berseru kepadaNya dalam doa seperti yang Daud lakukan – untuk membasuh kita sampai kita sepenuhnya bersih: Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!” (Mzm 51: 2).

Pertanyaan untuk Refleksi

  1. Apa jenis ‘kutil’ yang kita miliki dalam kehidupan rohani kita hari ini?
  2. Bagaimana kita bisa perlahan mencabutnya tanpa kehilangan kesabaran atau harapan?