“Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.”
Mazmur 40:1

Menantikan Tuhan dengan sabar adalah sebuah pengalaman iman yang harus kita selami. Setengah pertama ayat di atas menjelaskan keadaan iman kita; setengah berikutnya adalah kepastian yang kita pegang dalam lubuk hati kita, bahwa Allah memperhatikan kita dengan belas kasihan.

Daud seringkali menyebutkan dirinya menantikan Tuhan. Ia tahu bagaimana memohon kepada Allah, tetapi juga tahu bagaimana menantikan-Nya. Apabila Daud hanya tahu bagaimana memohon pertolongan Allah, tetapi tidak mengerti bagaimana menantikan-Nya, imannya akan selalu runtuh.

Absalom, anak Daud sendiri, melancarkan pemberontakan terhadapnya. Di saat yang sama penasihatnya, Ahitofel, mengkhianatinya (2Sam. 16:15-23). Dalam Mazmur 62:4, Daud menuliskan bagaimana mereka sungguh-sungguh berniat mengenyahkan dirinya dari kedudukannya. Namun Daud berdoa, “Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku” (Mzm. 62:5). Tidak lama, harapannya terkabulkan; tahtanya dipulihkan.

Selain pemberontakan anaknya dan pengkhianatan penasihatnya, Daud menderita sampar di sekujur tubuhnya. “Kasihanilah aku, TUHAN, sebab aku merana; sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar, dan jiwakupun sangat terkejut,” demikian doa Daud dalam Mazmur 6. Menghadapi kesakitan yang hebat ini, ia menulis, “dan jiwakupun sangat terkejut; tetapi Engkau, TUHAN, berapa lama lagi?” (Mzm. 6:2-3, 6). Namun ia menutup mazmurnya dengan keyakinan bahwa “TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku”(Mzm. 6:9). Kemudian Allah sungguh mendengarkan permohonan Daud dan menyembuhkannya.

Mengetahui bagaimana menantikan Tuhan menunjukkan kepercayaan Daud yang tulus kepada Allah, tetapi juga rahasia di balik berkat-berkat melimpah yang Daud terima. Hanya dengan iman yang menantikan Tuhan dengan sabar, maka Anda dapat mengalami karunia “TUHAN [yang] telah mendengar permohonan[mu].” Apabila kita mengikuti teladan Daud dengan menantikan Tuhan dengan sabar, apa pun yang kita minta, kita akan terus mengalami karunia seperti yang dialami Daud.