Aku mau seperti Engkau, seperti hati-Mu – lembut, rendah hati, penuh kasih, dan baik. Ya Tuhan! Aku mau seperti Engkau, meneladan-Mu – mengosongkan diri, taat, melayani, mengorbankan diri. 

Seberapa pun dihormati dan mulianya seseorang, tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan Yesus. Seberapa pun agungnya seorang, juga tidak dapat dibandingkan dengan keagungan Yesus. Tidak ada orang yang dapat disebut sebagai Raja segala raja, Tuhan segala tuhan, selain Yesus! Yesus yang begitu terhormat, mulia, agung, dan berkuasa, patut disembah dan menerima pelayanan dari seluruh umat manusia, tapi Ia malah melayani manusia dengan rendah hati; bagaimana denganku? Aku hanyalah seorang yang sangat tak berarti; dapatkah aku belajar dari teladan Yesus, melayani orang dengan rendah hati – baik terhadap keluarga, tetangga, teman, rekan kerja, atau saudara-saudari seiman? 

Yesus berkata, “Aku di tengah-tengah kamu, seperti seorang hamba.” Relakah aku menjanjikan hal yang sama? Sewaktu melihat ada orang yang memerlukan segelas air, biarlah aku yang menuangkannya; sewaktu melihat lingkungan yang perlu dibersihkan, biarlah aku yang mengambil sapu; sewaktu melihat saudara-saudari membutuhkan bantuan, biarlah aku yang mengangkat tangan memanjatkan doa? Aku akan selalu mengingat perkataan ini: “Kasih adalah melihat kebutuhan orang lain, sebagai kewajiban diri sendiri.” 

Sesungguhnya, pelayanan sangatlah sederhana. Cukup dengan seulas senyum yang menawan, sepatah kata yang hangat, suatu gerakan yang memperhatikan, sebuah hati yang penuh pengertian. Tetapi, kadangkala, pelayanan juga tidaklah mudah dilakukan. Anda harus melupakan kedudukan, kehormatan, mengabaikan usia, mengorbankan kebutuhan sendiri; setelah itu barulah bisa dengan kesungguhan hati menjadi anak kecil, memberikan segelas air kepada yang membutuhkan. Karena pelayanan Yesuslah, jiwa manusia tertolong; karena pelayanan Yesuslah, manusia mengerti betapa panjang, lebar, tinggi, dan dalamnya kasih Allah. Pelayanan Yesus telah menggenapi pekerjaan Allah yang hebat, bagaimana dengan pelayananku? Apakah memuliakan nama Allah, membantu orang di sekitarku? 

Ya Tuhan! Aku mau seperti Engkau, seperti hati-Mu
lembut, rendah hati, penuh kasih, dan baik.
Ya Tuhan! Aku mau meneladan-Mu
mengosongkan diri, taat, melayani, mengorbankan diri.

Sekalipun aku lemah, Allah berkuasa,
aku percaya kekuatan Allah akan dinyatakan sempurna di atas kelemahan.
Kiranya Tuhan Yesus membantuku,
seumur hidup bertekad untuk menyembah Allah, melayani manusia,
meneladan Tuhan, mengikuti jejak-Nya, untuk selamanya.