Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut. Luk 12:48

Tuhan Yesus menghubungkan pelajaran di atas kepada murid-muridNya supaya mereka tahu bagaimana bersiap-siap untuk kedatanganNya yang ke dua. PelajaranNya diterapkan pada pengertian kita baik dalam pengorbanan fisikal dan material, termasuk pengembangan spiritual dan pelayanan.

Pengembangan Spiritual

Sebagian orang Kristen sudah menerima kebenaran yang kuat dan mendalam; tetapi mereka perlu untuk menguduskan tubuh mereka sebagai persembahan yang hidup untuk Tuhan dan giat mengikuti jalan kebenaran. Jika kita tidak menyerahkan diri kita dalam pelayanan, pada waktu yang tidak terduga, Yesus akan datang lagi untuk menghukum mereka yang hidup dalam kepuasan. Banyak diantara kita tahu kehendak Tuhan, tapi itu tidak di dalam hati kita atau tidak dilakukan sesuai dengan seharusnya. Ini adalah kemunduran utama bagi gereja. Kita harus belajar untuk mentaati perintah Yesus dan, ketika kesempatan itu datang, untuk menanggung penderitaan salib.

Pelayanan

Mereka yang sudah menerima lima ribu perlu untuk menghasilkan tambahan lima ribu, dan mereka yang menerima dua ribu harus menghasilkan tambahan dua ribu. Lalu, ketika Tuan kita memanggil kita untuk menghitung, Dia akan menyebut kita hamba yang baik dan setia. Ini mengajarkan kita bahwa siapapun yang menerima rahmat Tuhan harus berusaha penuh untuk menghasilkan keuntungan untuk mengembalikan rahmat yang telah mereka terima.

Persembahan Material

Kita harus menyadari bahwa memberikan persembahan bukanlah untuk dilihat orang lain. Yesus duduk di seberang kotak persembahan, dan memperhatikan orang-orang memasukkan uang mereka untuk keuangan gereja.. ketika Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser, Dia berkata, ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini member lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang kedalam peti persembahan. Sebab mereka semua member dari kelimpahannya, tetapi janda ini member dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya” (Mrk 12:41-44). Dari sini kita tahu bahwa Jesus tidak menekankan berapa banyak yang kita berikan, melainkan apakah kita memberikan persembahan dengan rela hati.

Kita seringkali membuat penilaian sendiri terhadap orang lain. Terkadang kita menilai orang lain berdasarkan penampilan mereka, di lan waktu kita menilai orang atas kepentingan diri sendiri. Jika seseorang memberikan donasi, kita mungkin merasa tidak senang. Yesus tidak peduli akan sebuah pertunjukan megah. Yang menjadi persoalan adalah berapa banyak kita rela memberi atas apa yang telah kita terima. Sebagai seorang Kristen, sangatlah penting untuk mengingat bahwa bagi siapa yang banyak diberi, akan banyak dituntut. Ini adalah prinsip yang tidak akan berubah. Semoga kita hidup untukNya hari ini.