Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Roma 8:37

Kisah keselamatan kita tidak berakhir setelah kita dibaptis. Malah, baptisan menjadi awal hidup kita sebagai tentara Kristus, dan kehidupan sehari-hari kita akan dipenuhi peperangan rohani. Peperangan ini adalah peperangan antara daging dan roh; ketegangan antara kehendak Allah dengan jerat godaan Iblis.

Seringkali kita menyerah kalah pada hawa nafsu kita, jatuh ke dalam godaan, dan kembali dari ‘medan perang’ dalam keadaan babak belur; meninggalkan musuh-musuh kita yang mengejek-ejek dan mencibir. Lalu kita berlutut di hadapan Allah, berkata, “Tuhan, ampuni aku. Aku lemah, aku hanya debu.” Allah yang berbelas kasihan dengan lembut membalut luka-luka dan menyembuhkan kita, tetapi sejarah ini terus berulang, dan berkali-kali kita kembali ke titik awal.

Mungkinkah kita akan menjadi pemenang dalam peperangan rohani ini?

Jawabannya pasti adalah YA. Alkitab menuliskan bahwa kita lebih dari sekadar pemenang, dan ini hanya dimungkinkan melalui Dia yang mengasihi kita. Seperti Daud mengenang dalam salah satu mazmurnya:

Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.
Mazmur 18:2-3

Kemenangan dalam peperangan rohani dimulai saat kita mempunyai tekad untuk tidak menyerah melawan musuh-musuh kita. Bagaimana kita dapat memohon pertolongan kepada Tuhan saat kita tidak bersedia mengalahkan hawa nafsu dan godaan yang menyerang kita? Tentara Kristus sepatutnya melatih disiplin dan mengendalikan hawa nafsu kedagingan, yang berlawanan dengan Alkitab.

Lebih penting lagi, dengan bersandar pada Yesus Kristus, kita akan diselamatkan dari panah-panah musuh. Hanya melalui Dia, dan tidak ada jalan lain, maka kita akan memperoleh kemenangan. Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup.” Dengan berjalan dalam jalan yang sempit, tetapi benar, menuju keselamatan, yang telah Tuhan bukakan bagi kita; dengan menaati firman kebenaran dalam Alkitab yang Ia ilhamkan; dan dengan hidup sesuai dengan kehidupan yang telah Ia tebus di kayu salib, maka kita ada pada arah yang benar untuk berperang dalam peperangan yang berkemenangan.

Karena itu, mari kita berbaris maju dengan keberanian dan tekad yang bulat dalam kehidupan iman ini. Karena melalui Dia, kita lebih dari sekadar pemenang.

Renungan:
1. Sebagai tentara Kristus, kita juga harus mengenakan perlengkapan senjata Allah. Sudahkah kita melengkapi diri kita dengan perlengkapan yang lengkap? Sudahkah kita mengencangkan sabuk kebenaran kita?
2. Seberapa kuat baju zirah kebenaran dan perisai iman kita? Sudahkah kita berlatih dengan pedang Roh kita?