Kasih Tuhan adalah sumber kakuatan dan motivasi yang luar biasa. Ketika mampu menyadari betapa besar kesalahan kita dan bertobat sepenuh hati, kita akan menerima belas kasih yang luar biasa: pengampunan dari Bapa kita yang kekal dan kekuatan melalui Roh Kudus. Kasih ini telah lama memotivasi pengikut Kristus untuk melayani Tuhan dengan segenap hati mereka.

 

Rasul Petrus telah melalui proses ini: ia tiga kali menyangkal Yesus , merasakan rasa bersalah yang begitu besar, dan menangis dengan hebat didalam penyesalan. Tetapi ia dikuatkan setelah menerima Roh Kudus, dan menghabiskan seluruh hidupnya untuk mengabarkan kabar sukacita sampai meninggal disalib dengan posisi terbalik. Perubahan hebat ini dimulai dengan berseru kepada Tuhan: “Tolonglah aku, aku tidak memiliki kekuatan.”

Sebagai anak-anak Tuhan yang disucikan dengan darah Yesus, kita sering menemukan diri kita berjuang dengan dosa, mungkin sampai titik dimana kita seperti orang kristen yang munafik, bukan sebagai orang percaya tetapi sebagai “orang yang dibuat percaya”. Tetapi titik balik dapat terjadi didalam hidup kita, kita hanya harus menyadari iman kerohanian kita yang sedang jatuh dan berseru pada Tuhan, “Tuhan tolong, kakiku tergelincir!”

 

Dengan merendahkan diri kita sebagai anak-anak Tuhan dan dengan sungguh-sungguh dari dalam hati kita meminta pertolonganNya, kasih Tuhan yang menenangkan akan menghampiri kita. Pertama-tama kita harus mengakui bahwa jika hanya mengandalkan diri kita sebagai manusia, kita tidak memiliki kekuatan untuk melawan dosa; karena itu kita harus dengan segera memohon kekuatan dari Tuhan melalui doa.”Jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk,” yang ditulis oleh pemazmur, ” tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.” (Mzm 51:19)

 

Jika kita bertobat dengan sepenuh hati dan ” Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yoh 1:9). Ketika kita dibebaskan dari jerat dosa, kita akan dapat melihat kasih Tuhan yang luar biasa ketika kita melihat kembali kejadian yang sudah terjadi didalam hidup kita dan dengan lembut berbisik, “KasihMu ya Tuhan, menguatkanku.”