Bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Mazmur 37:4

Gado-gado atau pecel? Baju yang ini atau itu? Honda atau Toyota? Pekerjaan yang mana? Sekolah apa? Pasangan yang mana? Apa pun keadaannya, kita semua pernah terombang-ambil keraguan yang mungkin terasa menyesakkan. Apakah kehendak Allah, dan di manakah Tuhan akan turun tangan? Mungkin memilih gado-gado atau pecel bukanlah keputusan yang besar, tetapi bagaimana dengan keputusan-keputusan besar?

Seringkali keraguan dan kehendak Allah bercampur menjadi satu bola kebingungan yang besar, sehingga kita merasa tidak yakin dan gusar dalam rasa frustasi. Saat kita mengambil pilihan secara sadar antara A dan B, apakah pilihan yang kita ambil itu sesuai dengan kehendak Allah? Malah, kadang-kadang keraguan dapat merupakan sebuah ekspresi ketamakan yang ada tanpa kita sadari. Kita selalu mencari pilihan terbaik – belanjaan terbaik, pekerjaan terbaik, sekolah terbaik, mobil terbaik, suami atau istri terbaik. Saat kita berpikir dalam alur ini, kita lupa bagaimana Allah di surga memainkan peran dalam kualitas hidup yang kita jalani. Semakin kita dekat kepada Tuhan, semakin jelas hal-hal yang ada di depan kita, dan semakin mudah bagi kita untuk menetapkan rencana-rencana kita. Karena masalahnya tidak lagi “Apakah yang terbaik?”, tetapi “Apakah yang perlu saya lakukan menurut kehendak Tuhan?”. Pilihan terbaik tidak selalu merupakan pilihan yang menguntungkan.

Sebagian besar dari kita hidup dalam masyarakat yang makmur, tidak hanya kita mendapatkan segala kebutuhan kita, tetapi kita juga mempunyai banyak pilihan. Kita harus bersyukur atas kelimpahan ini, tetapi kita juga harus lebih banyak berdoa, agar Tuhan tidak memberikan lebih daripada yang dapat kita tangani, agar kita tidak menjadi tamak dengan hal-hal di dunia ini. Belajar bersyukur dan merasa puas dengan apa yang telah Tuhan berkatkan kepada kita, sesuai dengan kebutuhan kita, adalah pelajaran hidup yang penting. Ia adalah Allah yang penuh kasih dan yang menyediakan. Saat permohonan kita sesuai dengan kehendak-Nya, Tuhan memberikannya seturut dengan kasih-Nya. Maka masalahnya bukan lagi apakah yang terbaik, tetapi berapa banyak porsi hidup kita yang kita persembahkan untuk menyenangkan-Nya. Karena itu, ambillah keputusan-keputusan dengan maksud tersendiri untuk menyenangkan-Nya. Bergembiralah karena Tuhan.

Kiranya Tuhan mengetahui dan memberkati kita sesuai dengan kebutuhan kita, sehingga kita dapat terus yakin dalam tuntunan-Nya dan tidak terpengaruh oleh keraguan yang berasal dari hati yang tamak.