Katakanlah Anda baru saja mendapatkan mobil baru dan gres yang dijamin berjalan seperti istana beroda empat di tengah jalan. Masalah satu-satunya, Anda tidak pernah menyetir. Anda sudah menghabiskan waktu berminggu-minggu menghadiri kelas pelajaran mengemudi dan telah melewati ujian teori mengenai aturan lalu lintas dan persyaratan pengemudi yang baik. Tetapi Anda tidak pernah semenit pun praktek di balik kemudi. Tak pelak lagi, walaupun Anda menguasai segala macam teori mengemudi dan peraturan jalan raya, Anda belum bisa menyetir!

 

Kita dapat menganggap diri kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus, dan mengetahui Alkitab luar dalam. Tetapi kita tidak menjadi jemaat yang sebenarnya apabila kita belum melakukan pengajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari.

 

Melakukan dan mengamalkan pengajaran-pengajaran Alkitab, alias menjadi pelaku Firman, jauh lebih sulit daripada menyetir. Tetapi terdapat persamaan. Apabila Anda berada di balik kemudi dalam mobil yang tengah berjalan, Anda dapat segera mengetahui apakah Anda berjalan dengan kecepatan yang aman dan berada di jalur yang benar, atau sedang melenceng dan hendak terjun ke jurang yang dalam. Prinsip ini juga berlaku dalam hal iman.

 

Pertama-tama, tetapkanlah komitmen dan peganglah itu erat-erat. Sambutlah tiap-tiap hari sebagai kesempatan untuk mempraktekkan Alkitab. Gunakan sebanyak mungkin energi seperti Anda menghadiri kelas mengemudi. Perbedaan satu-satunya, instruktur yang mendampingi Anda adalah Yesus sendiri. Percayalah kepada-Nya sembari Ia menunjukkan kepada Anda bagaimana meneruskan perjalanan iman Anda. Apabila Anda melenceng ke jalur yang salah, Ia akan mengingatkan kita dengan pengajaran-pengajaran Alkitab yang sesuai. Belajarlah untuk memperlambat kecepatan dan perhatikan bimbingan-Nya. Melalui segala pengalaman ini, Anda akan menjadi semakin lancar melakukan Firman-Nya. Anda juga akan benar-benar memahami apa arti sesungguhnya menjadi orang percaya.

 

 

JC

ia.tjc.org

Warta Sejati 76