Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.(Mat 14: 27-29)

Petrus meminta sebuah misi yang tidak mungkin dilakukan. “Perintahkan saya untuk datang kepadaMu di atas air.” Apa yang mungkin dia pikirkan? Apa yang memberi Petrus keberanian untuk mencoba aksi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini? Dia tidak mencari sensasi. Dia tidak mencoba untuk memberi kesan. Apa yang menggerakkan keberanian Petrus yang luar biasa adalah kata-kata Yesus, “ini aku.” Jika menyangkut Tuhan, tidak ada alasan untuk takut; semuanya akan baik-baik saja Jika bukan karena Yesus berada di sisi lain, berjalan di atas air tidak akan pernah melintasi pikiran Petrus. Tapi itu adalah Yesus, dan hal itu sudah cukup bagi Petrus untuk melakukan hal yang tidak mungkin.

Ketika anak perempuan saya berusia dua tahun, dia melakukan hal yang tidak mungkin dia lakukan karena sifatnya yang pemalu danhati-hati. Saya menaruhnya di puncak tangga, berdiri di belakangnya, dan memintanya untuk jatuh kebelakang kepelukan saya. Ragu-ragu pada awalnya, dan berbalik beberapa kali untuk memastikan saya masih di sana, dia melakukan apa yang saya minta.Dia menyukainya setelah beberapa kali melakukan hal itu, dan meminta untuk memainkannya setiap saat setelah waktu itu.

Tidak ada orang asing yang bisa membuatnya melakukan ini. Karena itu adalah lengan ayahnya – lengan yang mengguncangnya untuk tidur, menggendongnya untuk bermain dan memeluknya saatdia menangis – dia membiarkan tubuhnya yang kecil jatuh kebelakang dengan penuh keyakinan bahwa saya pasti akan menangkapnya.

Kita takut saat kita tidak percaya. Kita tidak bisa percaya saat kita tidak mengetahui siapa yang kita percayai. Siapakah Tuhan bagimu? Seberapa kuat ikatan Anda dengan Dia? Ketika Dia berkata, “Ini Aku,” apakah Anda merasa yakin bahwa Anda hanya bisa mendarat di pelukan cintaNya?

Berjalan bersama Tuhan dan mengalami Dia setiap hari memperdalam kepercayaan kita kepada Dia. Ketika Dia berkata, “Ini Aku,” hati kita akan melompat dengan sukacita. Ketika kita telah belajar dari tangan pertama bahwa Dia tidak pernah gagal, kita tidak akan takut saat Dia berkata, “Datanglah.” Saat kita menanggapi panggilan-Nya dan meletakkan kaki kita kelaut yang menggelora, sebuah keajaiban akan segera dimulai.

Pertanyaan untuk Refleksi:

Berapa banyak hidup Anda yang Anda percayakan kepada Tuhan, terutama bila keadaan menjadi sulit?