Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12:2

Ketika kita menyambut panggilan Allah dan memulai perjalanan iman kita, kita harus bertekad untuk hidup sesuai dengan gambar dan rupa-Nya. Karena kita hanya manusia, hidup sesuai dengan pengharapan-Nya secara alami memang sulit kita lakukan. Ini tidak mengherankan. Alkitab berkata, sejak awal hingga akhir, jalan Allah bukanlah jalan kita, dan begitu juga sebaliknya.

Kelihatannya seakan Allah menjebak kita untuk gagal bahkan sebelum kita memulai perjalanan iman. Tetapi tidaklah demikian. Karena Allah telah memanggil kita, kita dapat merasa yakin dan pasti bahwa Ia ingin agar kita berhasil. Yang perlu kita lakukan adalah mengetahui apakah yang diharapkan Allah dari kita dan hidup sesuai dengan pengharapan-Nya melalui pertolongannya.

Namun janganlah lupa, sebuah perjalanan diukur dengan jarak dan waktu. Juga jangan lupa, perjalanan yang berhasil didapatkan melalui kerja keras, kesabaran, dan ketabahan. Itulah sebabnya kita harus melibatkan pikiran kita bahkan sebelum kita memulai langkah pertama dalam perjalanan.

Di Indonesia, peraturan lalu lintas mengharuskan kita berkendara di sebelah kiri jalan. Secara alami Anda akan selalu menyetir di sebelah kiri jalan. Bayangkanlah sebentar Anda baru saja tiba di negara yang mengharuskan Anda berkendara di sebelah kanan jalan.

Apabila Anda menghadapi keadaan demikian, pertama-tama Anda harus menghadapi perubahan itu dalam pikiran Anda, mempelajari peraturan yang baru, dan bagaimana Anda dapat mematuhinya. Dengan cara yang sama, jemaat yang bijak bertekad untuk menyanggupi pengharapan Allah dan hidup sesuai dengan harapan-Nya, setiap hari, di sepanjang perjalanan imannya.