Bagian 7. Harapan dan Doa Musa yang Ketujuh – Mazmur 90:17a
16. Mencerminkan Kemuliaan Tuhan
“Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar”
—2 Korintus 3:18
Rasul Paulus pernah menyampaikan kepada jemaat di Korintus bahwa kita, orang-orang yang percaya, akan diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. Pada hari ini, bagaimana caranya agar kita dapat memperoleh kemuliaan yang dari Tuhan?
Dalam perikop yang sama, rasul Paulus menekankan pada jemaat di Korintus di ayat 16, apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka barulah ia dapat mencerminkan kemuliaan Tuhan, yaitu ketika selubung itu diambil dari padanya.
Selubung melambangkan kendala atau hambatan yang merintangi kita untuk memahami kebenaran Tuhan dan melakukan kehendak-Nya dengan sempurna. Namun, ketika selubung itu diangkat oleh Roh Tuhan, barulah kemuliaan Tuhan dapat kita lihat.
Renungan:
Sebelum mengenal kebenaran Tuhan, rasul Paulus—dahulu bernama Saulus—begitu menggebu-gebu menganiaya pengikut Yesus. Namun, setelah ia bertemu Tuhan dan selubung dalam hati serta matanya terangkat, ia tertarik pada Yesus dan dapat dengan sungguh-sungguh mengenal-Nya.
Hari ini, melalui kuasa Roh Kudus-Nya, selubung dalam hati kita dapat terangkat. Saat kita menerima Roh Kudus, kita dapat sungguh-sungguh merasakan hadirat dan penyertaan Tuhan untuk memahami kebenaran-Nya.
Selain itu, ketika kita dengan tekun mempelajari firman-Nya dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari; maka kuasa Roh Kudus akan mengubah sifat dan karakter diri kita hingga menjadi serupa dengan gambar-Nya.
Rasul Paulus pernah mengingatkan jemaat di Kolose, “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya” (Kol. 3:9-10).
Di sisi lain, banyak orang justru ingin menjadi serupa dengan orang-orang terkenal—mulai dari gaya hidup sampai dengan pernak-pernik yang mereka gunakan. Namun, gambaran manusia lama tidak akan kekal. Dibandingkan dengan kemuliaan manusia baru, kehidupan mewah dan berlimpah manusia lama tidak memiliki arti.
Sudahkah kita memiliki pengetahuan yang benar akan gambar Pencipta kita? Mungkin kita merasa bahwa kita sudah mengenal Kristus. Namun, seberapa dekat hubungan kita dengan-Nya? Semakin kita mendalami firman Tuhan, maka kita dapat lebih memahami kehendak-Nya. Dengan demikian, kita akan tertarik pada-Nya sehingga kita dapat diubah oleh kemurahan Tuhan sesuai dengan kemuliaan gambar-Nya.