“Kata Filipus kepada-Nya: ‘Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami’”

(Yohanes 14:8-9)

Ada berbagai cara Tuhan memanggil kita untuk menjadi umat-Nya. Sebagian dari kita dapat menjadi percaya kepada Tuhan karena keluarga kita terlebih dahulu yang percaya. Ada juga yang menjadi percaya karena Tuhan memberi kesembuhan, kelegaan, dan ketenangan jiwa. Dan, masih banyak lagi cara Tuhan memanggil kita.

Dalam Alkitab, ada seorang yang dipanggil Tuhan menjadi murid-Nya. Dia adalah Filipus. Filipus berasal dari kota Betsaida, kota yang sama dengan Andreas dan Petrus. Setelah dipanggil, ia pun memberitahukan kabar tentang Yesus kepada Natanael, dan mengajaknya datang kepada Yesus. Menjadi murid Tuhan, tentunya ia sering berdoa bersama-sama Tuhan. Ia juga menyaksikan sendiri bagaimana Tuhan mengajar orang banyak, menyembuhkan berbagai macam penyakit, mengusir roh-roh jahat, meredakan angin ribut, memberi makan lima ribu orang, dan lain sebagainya. Tetapi walaupun sudah cukup lama mengikut Tuhan Yesus, dalam suatu perbincangan Tuhan Yesus berkata kepadanya, ”Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?” 

Bagaimanakah dengan kita pada hari ini? Apakah kita telah benar-benar mengenal Tuhan Yesus?

Sebagian dari kita mungkin telah cukup lama dibaptis, bahkan telah berpuluh-puluh tahun lamanya percaya kepada Tuhan. Kita pun selalu datang kebaktian, aktif melayani Tuhan, dan rajin berdoa. Hal-hal tersebut tentunya sangat baik. Tetapi, hal-hal ini hanyalah apa yang nampak dari luar saja. Yang lebih penting adalah bagaimana hati kita ketika datang beribadah, bagaimana hati kita ketika melayani, dan bagaimana hati kita ketika sedang berdoa. Apakah di dalam lubuk hati kita, ada kerinduan untuk mendekat kepada-Nya dan semakin mengenal akan Dia?

Kalau demikian adanya, maka kita akan suka mendengarkan Firman Tuhan dan menyelidikinya. Ketika ada ayat yang tidak kita mengerti, kita pun tidak ragu untuk bertanya kepada hamba Tuhan atau berdiskusi dengan saudara-saudari seiman. Kita pun akan suka membaca buku-buku pemahaman Alkitab dan bacaan-bacaan rohani untuk semakin memperluas pengetahuan rohani kita. Dengan semakin banyak membangun hubungan dengan Tuhan setiap harinya, kiranya kita semua dapat mengenal Dia semakin dalam lagi. Jangan sampai Tuhan berkata kepada kita, ”Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, namun engkau tidak mengenal Aku?” 

Tuhan Yesus menyertai kita selalu. Haleluya!